PPDB Al Bina Islamic School 25-26
Assalamualaikum, Ayah Bunda saya dengan ustadzah Niar dari sekolah Al Bina Islamic School Pangkalpinang. Ada yang bisa kami bantu?
2:53
1. Imam asy-syafii adalah seorang yang sangat beradab dihadapan gurunya yaitu imam malik, semoga allah merahmati keduanya. Beliau berkata, “aku membuka kertas dihadapan imam malik denga perlahan-lahan karena aku segan kepadanya supaya beliu tidak mendengar bunyinya.” 2. Ar-rabi’ bin sulaiman adalah seorang yang sangat mengagungkan gurunya yaitu imam as-syafii. Ia berkata, “demi allah aku tidak berani minum air sementara imam as-syafii melihat kepadaku, karena aku segan kepadanya.” Gurunya sangat mencintainya dan berkata kepadanya, “ hai rabi’, seandainya aku mampu memberimu makanan ilmu, tentulah aku memberikannya kepadamu.” 3. Harun ar-rasyid menyerahkan kedua anaknya, yaitu al-amin dan al-makmun pada seorang guru yang sangat pandai bernama al-kisa’iy. Pada suatu hari sang guru berdiri untuk keluar dari tempat mereka. Maka kedua anak itu berlomba-lomba untuk mengambilkan kedua sandalnya dan saling bergegas untuk memberikannya kepada guru mereka kemudian keduanya bersepakat untuk memberikan sandal itu, masing-masing sebuah sandal. Ar-rasid mendengar hal itu, lalu menyuruhnya datang. Kemudian ia berkata kepadanya, “siapa orang yang paling mulia?” al kisaaiy menjawab “ amirul mukminin” ar-rasid berkata, “ tidak, orang yang paling mulia adalah orang yang anak-anak amirul mukminin berlomba untuk mengambilkan sandalnya.” Sang guru risi dan kurang tak enak dan mengira (tak enak) ia bersalah serta ingin melarang mereka melakukannya sekali lagi. Maka ar-rasid berkata “ adaikata anda melarang mereka, tentu aku akan menegurmu dengan keras. Kedua anak itu tidak melakukan sesuatu yang menjatuhkan derajat mereka. Bahkan hal itu menambah kemuliaan mereka. Aku telah memberi imbalan kepada mereka 20 ribu dinar atas sopan santun mereka, dan bagimu 10 ribu dirham atas pendidikanmu yang baik terhadap mereka.” 4. Diceritakan bahwa harun ar-rasid mngirim salah seorang putranya kepada al ashamaiy agar ia mengajarinya ilmu dan adab. Pada suatu hari ia melihatnya berwuduk dan mencuci kakinya sementara putra khalifah menuangkan air di atas kakinya maka ia menegur al-ashamiy atas hal itu dengan perkataan, “ sesungguhnya aku mengirimnya kepadamu agar supaya engkau mengajari dan mendidiknya. Mengapa anda tidak menyuruhnya menuangkan air dengan tangannya yang satu dan mencuci kakimu dengan tangannya yang lain?”
Engkau wajib memperhatikan sopan santun persahabatan terhadap murid-murid yang belajar bersamamu disekolah yang sama, terutama murid-murid sekelasmu, karena ikatan pengajaran yang menyatukan antara kamu dan mereka. Maka mereka mempunyai hak-hak yang melebihi hak-hak orang lain diantara teman-temanmu yang lain. Maka laksanakanlah sopan santun yang berikut ini : 1. Hendaklah engkau hormati mereka yang lebih tua darimu dan sayangi mereka yang lebih muda darimu. Engkau bekerja sama dengan mereka dalam memelihara peraturan dan ketenangan serta waktu belajar atau pada waktu istirahat dan untuk menyenangkan guru-guru sedapat mungkin. Hal itu dilakukan dengan menunaikan kewajiban-kewajiban seperti menghafal pelajaran dan giat dalam menuntut ilmu, menyediakan kitab-kitab buku tulis serta alat-alat belajar dan memelihara keselamatan dari kerusakan dan kebersihan dari kotoran, serta hadir dengan teratur setiap hari sekolah sebelum waktu pelajaran. Hendaklah engkau atau salah seorang temanmu bisa menggantikan guru yang tidak hadir bilamana hal itu memungkinkan, agar supaya pelajarannya tidak berhenti dan tidak terjadi kekacauan didalam kelas. Tentu saja gurumu sangat gembira karena engkau memelihara peraturan. 2. Termasuk sopan santun pula adalah bila engkau menyukai kebaikan bagi teman-temanmu sebagaimana engkau menyukai bagi dirimu. Sebagaimana dalam hadits : “ tidaklah seorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Hendaklah engkau berlapang dada denngan mereka dalam semua urusan dan memperlakukan mereka dengan ramah dan senyum. Engkau bantu mereka memperoleh kebutuhan mereka dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan pertengkaran dan kebencian. Maka jangan kikir terhadap mereka apabila mereka meminjam sesuatu darimu. Jangan pula bersikap sombong terhadap mereka atau mendengki mereka atau berdusta terhadap mereka ataupun mengadu domba di antara mereka. Jangan menyempitkan mereka di tempat-tempat duduk mereka atau merusak alat-alat tempat duduk mereka atau menyembunyikan sebagiannya atau berburuk sangka kepada mereka ataupun mendebat mereka tanpa sopan santun atau sering bergurau dengan mereka bukan pada waktunya. Karena hal itu menyebabkan permusuhan dan kedengkian. 3. Hendaklah engkau doakan mereka pada waktu mereka tidak hadir. Dalam hadits : “ doa seorang muslim bagi saudaranya yang tidak hadir adalah mustajab. Di dekat kepalanya berada malaikat yang bertugas. Setiap kali ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya , barkatalah malaikat yang ditugasi itu: amin, bagimu seperti itu:”. Hendaklah engkau menerima maaf mereka, apabila mereka minta maaf kepadamuatas kesalahan mereka. Dan mendamaikan mereka bilamana terjadi perselisihan di antara mereka. Allah SWT berfirman : “ sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, maka itu damaikalah antara kedua saudaramu” (al hujarat: 10). Hendaklah engkau berlomba dengan teman-temanmu untuk menghafal pelajaran dan memahami masalah-masalah demi mengamalkan firman allah SWT : “ dan untuk yang demimikian hendaknya orang berlomba-lomba” ( al muthaffifiin : 26). Hendaklah engkau membantu orang-orang yang lemah dari mereka untuk belajar dan tidak membanggakan diri terhadap mereka, karena hafal pelajaran dan cepat mengerti. Hendaklah engkau mengadakan pembahasan ilmiah pada waktu luang (senggang), karena hal itu mengembirakan hati gurumu. Termasuk sopan santun pula adalah bila ada kerumitan pada salah seorang temanmu tentang suatu maslah, lalu ia bertanya kepada guru tentang hal itu, maka janganlah engkau marah kepadanya atau mengejeknya, tetapi engkau engarkan jawaban guru agar bertambah pengertianmu tentang masalah itu dan temanmu gembira terhadapmu. 4. Apabila engkau laksanakan sopan santun ini terhadap teman-temanmu, maka tidaklah diragukan bahwa mereka akan menghormati dan mencintaimu serta berusaha membelamu dan menghindarkan bahaya darimu serta mengaggapmu benar-benar teman yang setia bagi mereka. Mereka senang berteman denganmu dan engkaupun senang berteman dengan mereka. Sebaliknya apabila engkau tingalkan sopan santun ini, maka mereka menjadi musuhmu dan tidak suka berjumpa denganmu. Maka engkaupun menjadi sendirian dan kesepian seperti burung yang patah sayapnya. 5. Wahai murid yang beradab ! apabila engkau mendapati seorang murid yang naka di antara teman-temanmu, suka membangkang terhadap guru-gurunya dan tidak menunaikan kewajibanya, maka hendaklah engkau menjauhi dari berteman dengannya agar tabiatnya yang jahat tidak menular kepadamu. Benarlah ketika penyair berkata : Sesungguhnya tabiat itu mencuri tabiat Dan barang siapa menemani orang jahat, ia Pun tertular 6. Apabila engkau berhenti dari sekolah, maka termasuk hak persahabatan adalah jangan melupakan teman-temanmu, tetapi engkau pelihara masa-masa persahabatan dan hari-hari menjadi murid. Engkau khususkan mereka diantara para sahabatmu yang lain dengan penghormatan dan kebaikan yang melebihi lainnya. Demikianlah kesetiaan di antara sesame saudara.
1. Berkata mujahid, “aku sedang berada di tempat Abdullah bin umar. Ketika itu seorang sahayanya sedang menguliti kambing.”kemudian abdullah berkata kepadanya “ hai anak, jika engkau menguliti, mulailah dengan memberi tetangga kita orang yahudi.” Ia ucapkan itu berkali-kali maka aku berkata kepadanya “ berapa kali anda ucapkan itu?” Abdullah menjawa “ rasulullah saw. Selalu mewasiati kami mengenai tetangga hingga kami khawatir beliau menjadikannya mewarisi kami.”
2. Seorang laki-laki mengeluh atas banyaknya tikus dirumahnya. Maka dikatakan kepadanya, “ bagaimana seandainya engkau pelihara kucing?” orang itu menjawab, “aku khawatir tikus mendengar suara kucing, lalu lari kerumah para tetangga. Maka akupun tidak menyukai bagi mereka apa yang ku tidak sukai bagi diriku sendiri.”
3. Adalah imam abu hanifah ra mempunyai seorang tetangga yang dengki yang menggangunya dan mengunjingnya. Akan tetapi beliau bersabar terhadapnya. Apabila beliau melewatinya dan memberi salam kepadanya, Orang itu tiak membalas salamnya. Maka sebagian orang menengurnya atas ketabahan dan kesabarannya yang sangat terhadap tetangganya. Maka beliau berkata “ sesungguhnya tetangga itu mempunyai hak.”
Wahai anak yang beradab ! sebagaimana ayahmu yang telah memelihara tubuhmu mempeunyai hak besar padamu, maka begitu pula gurumu yang telah memelihara rohaniahmu dan mendidik akhlakmu serta menerangi pikiranmu dan mengajari ilmu yang berguna, ia mempunyai hak yang besar padamu, maka engkau wajib mencintai dan memuliakannya serta memperlakukannya dengan adab-adab ini : 1. Hendaklah engkau patuh kepada nasihat-nasihatnya dan tunduk kepada perintah-perintahnya, bukan karena takut hukuman, tetapi menjalankan kewajiban dengan ikhlas dari dalam hatimu. Sebagaimana seorang sakit yang patuh kepada dokter yang berbelas kasih. Maka hendaklah engkau menerima segala yang diberikannya kepadamu dengan pengertian yang baik, ucapan terima kasih dan kegembiraan. Hendaklah engkau bersikap rendah hati terhadapnya dan mencari pahala serta kemuliaan dengan mengabdi kepadanya. Hendaklah engkau menyadari bahwa engkau mendapat pemberian dari gurumu dan tidak dapat membalasnya, betapapun engkau berbuat baik kepadanya. Hendaklah engkau sangat berhati-hati agar tidak menentangnya atau membangkang kepadanya atau bersikap sombong terhadapnya. Dalam hadits : “ mencari muka (pujian) bukanlah termasuk akhlak seorang mukmin, kecuali dalam menuntut ilmu.” Berkata sayyidina ali Kw “aku adalah budak dari orang yang mengajariku satu huruf. Jika ia mau dijualnya dan jika ia mau dibebaskannya dan jika ia mau diperbudaknya.” Adapun kesombongan dan pembangkangan, keduanya menyebabkan manusia tidak mendapat ilmu. Penyair berkata : Ilmu itu menerangi seorang pemuda Yang sombong Seperti banjir membinasakan tanah yang tinggi murid yang beradab dan rendah hati, ia mendapat ilmu dan memanfaatkannya. Kebalikannya adalah murid yang kurang ajar dan sombong. Miskipun ia mendapat sedikit ilmu, namun ia tidak bisa memanfaatkannya bagi dirinya dan tidak pula memberi syafaat kepada orang lain. Bahkan ilmu itu membahayakannya dan menambah baginya kesombongan dan akhlak yang buruk. 2. Diantara nasihat-nasihat guru : hendaklah engkau berniat untuk menuntut imu demi mendapat ridha allah dan negri akhirat, menghidupkan agama dan memberi manfaat bagi kaum muslim serta bersyukur atas nikmat akal dan kesehatan badan. Janganlah engkau bermaksud mencari pujian dan kedudukan di antara orang banyak atau mengumpulkan kesenangan duniawi. Diantara nasihat-nasihatnya ialah hendaklah engkau berjuang dengan keras dalam mencari ilmu. Maka hafalkanlah semua pelajaranmu dan hendaklah mempelajarinya dirumah. Janganlah menyia-nyiakan waktumu dengan percuma, karena ia lebih mahal daripada permata yang berharga. Apabila luput, maka ia tidak pernah kembali. Hendaklah engkau perhatikan kebersihan buku-buku dan alat-alatmu serta pengaturannya pada tempatnya hendaklah engaku selalu hadir setiap hari pada waktu yang telah ditentukan dan jangan terlambat,, kecuali dengan alasan yang benar. Hendaklah engkau mendengarkan pelajaran-pelajaran yang diberikannya dengan penuh perhatian hingga engkau memahaminya dengan cepat dan tidak memayahkan gurumu dengan banyak mengulang. Maka kerjakanlah nasihat-nasihat yang berguna itu. 3. Termasuk sopan santun terhadap guru adalah engkau berdiri menyambutnya jika engkau duduk demi menghormati dan mengagungkannya. Janganlah duduk hingga ia mengizinkan engkau duduk. Kemudian engkau duduk didepannya dengan sopan dan jangan mendahuluinya berbicara atau memutus pembicaraannya atau menyuruh dan melarang seorang didepannya. Jika engkau tidak mengerti suatu masalah, maka hendaknya engkau ajukan pertanyaan kepadanya dengan lembut dan penghormatan. Yaitu engkau angkat jarimu lebih dulu dan jangan berbicara hingga ia mengizinkanmu bicara. Apabila ia bertanya kepadamu tentang sesuatu, maka hendaklah engkau bangkit berdiri dan menjawab pertanyaannya dengan baik. Janganlah mendahuluinya menjawab, jika ia mengajukan pertanyaan kepada orang lain. 4. Hendaklah engkau memberi salam kepadanya dan menjabat tangannya setiap hari disekolah dan menghadapinya dengan wajah tersenyum. Engkau lakukan itu pula jika menjumpainya dijalan dan menjenguknya dirumahnya, terutama pada waktu hari raya atau jika ia sakit. Engkau tanyakan kepadanya tentang kesehatannya dan hendaklah mendakan kesembuhannya. Engkau bantu dia dalam memnuhi kebutuhannya dan bermusyawarahlah dengannya dalam urusan-urusanmu serta mengerjakan apa yang diperintahnya janganlah memanggilnya dengan namanya tetapi dengan kata guru. Janan berjalan didepannya atau membelakanginya dengan punggungmu. Janganlah duduk ditempatnya atau mengambil bukunya tanpa izinya. Janganlah banyak bicara kepadanya dan jangan menyebarkan rahasianya. Janganlah menggujingkan seseorang dihadapannya. Janganlah berkata kepadanya, “si fulan mengata: kebalikan dari perkataannya.” 5. Janganlah malu menegaskan yang sebenarnya jika ia bertanya kepadamu tentang pengertian suatu masalah yang mana engkau tidak memahaminya agar supaya engkau tidak berdosa karena berdusta dan agar bisa memahami masalah itu. Janganlah engkau marah jika ia menegurmu, tetapi hendaklah engkau diam dan gembira atas hal itu karena, ia tidak menegurmu kecuali karena cinta kepadamu agar engkau menunaikan kewajibanmu. Kelak engkau akan berterima kasih atas teguran itu bila engkau sudah besar termasuk kesalahan besar adalah bila engkau menyangka bahwa gurumu membencimu karena ia menegurmu. Tidaklah berburuk sangka kepada gurunya kecuali murid yang kurang ajar dan tidak berilmu. 6. Termasuk kesetiaan kepada gurumu adalah engkau tidak melupakan kebaikannya sepanjang hidupmu, walaupun engkau telah keluar dari sekolah atau gurumu telah berhenti dari sana atau bepergian kenegri lain misalnya. Maka hendaklah engkau hubungi ia dengan surar menyurat trutama pada pristiwa-pristiwa menentu. Begitu pula jika ia berpindah kealam kekal, hendaklah engkau mendoakannya agar mendapat rahmat dan ampunan serta bersedekah untuknya.
1. Adalah rasulullah saw tidak pernah membentak seorang pelayanpun. Sahabat anas ra berkata “aku melayani Nabi SAW. Selama 10 tahun namun beliau tidak pernah mengatakan kepadaku, “off” (cih)” sama sekali. Dan beliau tidak pernah berkata atas segala sesuatu yang aku lakukan : kanapa engkau lakukan itu? Dan tidaklah beliau berkata atas segala sesuatu yang aku tinggalkan : “kanapa engkau meninggalkannya?” tidaklah istri-istrinya mencela aku, melainkan beliau berkata biarakan dia. Sesungguhnya hal ini terjadi karena telah ditetapkan oleh takdir allah.” 2. Diceritakan bahwa imam ali kw, memanggil seorang sahayanya, namun ya tidak menjawabnya. Maka imam ali memanggilnya untuk kedua dan ketiga kalinya namun ia tidak menjawabnya. Kemudian beliau mendatanginya. Dilihatnya sahaya itu sedang berbaring. Maka imam ali berkata, “hai anak’ tidaklah engkau mendengar?” anak itu menjawab : “ ya” imam ali berkata : “mengapa engkau tidak menjawab aku, ketika aku memanggimu?” anak itu menjawab “ karena aku merasa aman dari hukumanmu. Maka akupun bermalas-malasan.” Maka imam ali berkata, “pergilah, engkau bebas merdeka demi allah.” 3. Diceritakan dari kais bin asim bahwa disaat ia sedang duduk pada suatu hari dirumahnya tiba-tiba datang kepadanya seorang sahaya perempuan membawa alat pemanggang danging yang ada dagingnya. Tiba-tiba alat itu terjatuh dari tangannya hingga menimpa seorang anaknya, lalu meninggal dunia. Sahaya itu terkejut. Kemudian qais berkata kepadanya “tidak perlu engkau merasa takut.” Qais memaafkannya dan membebaskannya karena allah ta’ala
1. Para tetanggamu mencintaimu dan mencintai ibu bapakmu, kedua orang tuamu menyuruhmu mencintai mereka dan berbuat baik kepada mereka, karena mereka mempunyai hak yang besar. Hingga dikatakan dalam hadits : “berbuat baiklah kepada tetanggamu maka engkau akan menjadi muslim sejati.” Dalam hadits lain : “ barang siapa beriman kepada allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” Disebutkan pula : “ tetangga itu ada tiga macam, tetangga yang mempunyai satu hak, dua hak dan tiga hak. Tetangga yang mempunyai tiga hak adalah tetangga muslim yang mempunyai ikatan kerabat. Maka ia mempunyai hak sebagai tetangga, hak islam dan hak kerabat. Adapun tetangga yang mempunyai dua hak adalah tetangga muslim. Ia mempunyai hak tetangga dan hak islam. Adapun tetangga yang mempunyai satu hak adalah tetangga musyrik yang hanya mempunyai hak tetangga.” 2. Tetangga-tetangga itu saling membantu satu sama lain. Apabila seseorang membutuhkan alat-alat dan barang-barang misalnya, maka ia meminjamnya dari tetangganya. Maka merekapun meminjamnya dengan senang dan gembira. Terkadang ia meminjam uang atau makanan dari mereka. Merekapun bisa meminjam darinya jika membutuhkannya. Apabila seorang pencuri masuk kerumahnya atau terjadi kebakaran di tempat itu, datanglah para tetangganya untuk membantunya menangkap pencuri dan memadamkan api. Begitu pula apabila datang dari perjalanan atau lahir seorang anaknya datanglah para tetangganya kerumahnya untuk ikut bergembira atas kelahiran itu apabila ia sakit, mereka turut bersedih dan datang kerumahnya menanyakan keadaannya. Mereka medo’akannya agar sehat kembali. Bilamana ada yang meninggal di antara keluarganya, mereka datang kerumahnya untuk membantu dan berduka cita serta mengantarkan jenazah orang yang meninggal itu. 3. Kau harus bersikap sopan santun terhadap tetanggamu dengan mendahului dalam memberi salam kepada mereka dan tersenyum dihadapan mereka, membantu mereka bila mereka memerlukan bantuanmu dan sangat berhati-hati untuk tidak menganggu mereka. Apabila engkau membeli buah-buahan atau sesuatu lainnya, berilah mereka. Jika engkau tidak melakukannya, maka masukkan kedala rumahmu secara diam-diam dan jangan membuat mereka marah. Jangan menganggu mereka dengan bau masakan dari pancimu kecuali engkau memberi mereka dari makanan itu. Dalam hadits : “ tidaklah beriman denganku barang siapa yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar disampingnya sedangkan ia mengetahuinya.” Hendaklah engkau berhati-hati agar jangan bertengkar dengan mereka atau bersikap sombong terhadap mereka dengan hartmu atau harta ayahmu, atau mengejek mereka, ataupun mengeraskan suaramu pada waktu mereka tidur, atau melempari rumah-rumah mereka ataupun mengotorinya atau memata-matai mereka dari atas atap, dari lubang dinding atau dari pintu-pintu. Allah SWT berfirman : “janganlah kamu memata-matai” (al-hujarat: 12). Menganggu tetangga adalah dosa besar dalam hadits : “ tidak masuk syurga orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.” 4. Jika engkau terganggu oleh tetangga yang jahat maka bersabarlah atas gangguan mereka. Waspadalah, jangan mngikuti perilaku mereka yang buruk agar engaku selamat dari kejahatan mereka. Jauhilah pergaulan dengan anak-anak mereka agar tidak meniru watak mereka yang buruk, sehingga engkau menjadi jahat seperti mereka.
Disebutkan dalam hadis sahih bahwa abu thalhah al anshary ra. Adalah seorang anshar yang paling banyak hartanya yaitu berupa pohon kurma di madinah. Hartayang paling di cintainya adalah biruha (sebidang kebu kurma) dan menghadap masjid. Adalah rasulullah saw. Memasukinya dan minum dari air yang segar tatkala turun ayat: “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menapkahkan sebagian harta yang kamu cintai” (ali imran: 92). Datang abu thalhah kepada rasulullah saw. Lalu berkata, “ya rasulullah, allah taala telah menurunkan kepadamu: “kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menapkahkan sebagian harta yan kamu cintai” dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah biruha’ dan ia adalah sedekah karna allah taala yang aku harapkan sebagai kebaktian dan simpanan disisi allah taala. Maka pergunakanlah ya rasululah, sesuai yang ditunjukan allah kepadamu. “maka rasulullah saw. Berkata bagus, itulah harta yang beruntung. Aku telah mendengar apa yang engkau katakan. Aku berpendapat agar engkau membagikannya bagi para kerabat” maka abu thalhah berkata “aku lakukan ya rasulullah” kemudian au thalhah membagikannya kepada para kerabatnya dan putra putra pamannya. Cerita lain Disaat para sahabat ra duduk didekat Nabi SAW tiba-tiba beliau bersabda, “janganlah duduk bersama kami seseorang yang memutus hubungan kekeluargaan.” Kemudian seoran pemuda berdiri dari majlis itu dan mendatangi bibinya. Sebelumnya kedua orang itu berselisih. Maka iapun meminta maaf kepadanya, kemudian kembali ke majlis. Maka rasulullah saw bersabda “ sesunguhnya rahmat itu tidak turun kepada kaum dimana terdapat seorang pemutus hubungan kekeluargaan
1. Engkau wajib memperlakukan pelayanmu secara baik dengan berbicara kepadanya dengan lemah lembut apabila engkau menginginkan sesuatu darinya. Dan janganlah engkau menyakitinya dengan kata-kata kasar dan jangan pula membentaknya atau bersiakp sombong terhadapnya. Hendaklah engkau menunjukkan kesalahannya jika ia bersalah dengan lemah lembut dan lunak, kemudian memaafkannya. Seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah saw “berapa kali kita memberi maaf kepada pelayan ya rasulullah ?” beliau menjawab “ maafkanlah dia setiap hari 70 kali.” 2. Apabila engkau memanggil pelayanmu sedangkan ia tidak segera menjawabmu, engkau menyuruhnya melakukan sesuatu, lalu ia berlambat-lambat, maka jangan terburu-buru mnegurnya, mungkin saja ia tidak mendengar suaramu atau sibuk. Hendaklah engkau suka memaafkan dan bersabar atas kesalahan-kesalahannya yang dilakukan para pelayan, karena mereka biasanya tidak terdidik.apabila mereka melayanimu dengan baik, maka jangan lupa berterima kasih kepada mereka atas kebaikan mereka dan memberi mereka imbalan atas hal itu. Allah SWT berfirman “ tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan” (ar-rahman: 60). 3. Janganlah menunjukkan kepada pelayan rahasia-rahasia ayahmu agar tidak ada keinginan padanya untuk mencuri dan jangan mengandalkannya dalam setiap keadaan. Hendaklah engkau berhati-hati terhadapnya. Jangan duduk bersamanya untuk bergurau dan berbicara yang tak berguna agar engkau tidak mengkuti tabiatnya dan tidak jatuh derajatmu disisinya, dan agar ia tidak berani terhadapmu serta tidak berkurang adabnya terhadap dirimu. Janganlah menganiaya pelayan dengan membebaninya pekerjaan yang melebihi tenaganya atau tidak memberikan upahnya atau menunda-nundanya atau mengurangi upah yang berhak diperolehnya. Dalam hadits : “ menzhalimi (berbuat aniaya) pelayan mengenai upahnya termasuk dosa besar.” Janganlah memukulnya tanpa hak. Dalam hadits : “ barang siapa memukul dengan cambuk secara aniaya, ia akan dibalas atas perbuatan itu pada hari kiamat.”
Living in the mountains is like living in a natural paradise with beautiful sights in every spot. It can be the best way to get closer to nature and stay away from industrial areas with polluted air. Living in the mountains allows you to breathe the fresh, clean mountain air whenever you want. There is scientific evidence that suggests, that people who live at higher altitudes have a longer life span and less risk of developing heart disease. Yet, living in the mountains can be hard. At higher altitudes, the air is thinner, which.
1. Sesungguhnya orang terdekat setelah ibu bapakmu dan saudara-saudaramu adalah para kerabatmu seperti : saudara-saudara ayahmu yang laki-laki dan perempuan, saudara-saudara ibumu yang laki-laki dan perempuan, anak-anak mereka dan anak dari saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. Dalam hadits : “bibi (saudara perempuan ibu ) itu sederajat dengan ibu. Paman (saudara laki-laki ayah) seseorang adalah sederajat dengan ayahnya. Putra saudara perempuan dari suatu kaum adalah termasuk golongan mereka.” Para kerabatmu mencintaimu dan mencintai ibu bapakmu. Maka apakah yang harus engkau lakukan terhadap mereka? 2. Engkau harus memperlakukan mereka seperti memperlakukan saudara-saudaramu. Maka hormatilah orang-orang tua diantara mereka dan hendaklah menyayangi anak kecil mereka. Engkau bantu mereka dalam pekerjaan mereka dan hendaklah menolong yang membutuhkan di antara mereka serta mengujungi mereka dalam dalam waktu-waktu tertentu, khususnya hari-hari raya, hari-hari gembira dan waktu-waktu musibah dan kesedihan. Apabila kerabatmu sakit, segeralah pergi kerumahnya untuk menjeguknya dan mendoakan bagi kesehatannya. Apabila ia berpulang ke rahmat allah, maka segeralah berta’ziah ( menyatakan bela sungkawa/duka cita) kepada anak-anak dan keluarganya serta membantu mereka. Janganlah engkau sampai ketinggalan dalam menghadiri shalat atas kerabatmu yang meninggal dan mengantarkan janazahnya. Dengan itu para kerabatmu gembira, karena engkau gembira bila mereka gembira dan bersedih bila mereka bersedih. Mereka mengetahui bahwa engkau seorang anak terdidik yang menunaikan kewajiban terhadap para kerabat. 3. Bersatulah dengan para kerabatmu dan jauhilah segala sesuatu yang menyebabkan pemutus hubungan atau pertengkaran dengan mereka. Jangan mendengarkan pembicaraan pengadu domba dan maafkanlah mereka jika mereka bersalah kepadamu. Jangan mendendam kepada mereka karena kesalahan mereka dan jangan pula mendengki atas kenikmatan yang diberikan allah kepada mereka. Apabila engkau menjalankan adab-adab ini maka tentulah engkau hidup bersama kerabatmu dengan rukun dan damai, aman, dan senang. Kebahagiaan manusia tergantung pada kebahagiaan keluarga. Mereka seperti sayap bagi burung. Penyair berkata : Ketahuilah wahai putra paman, Manusia adalah sayap Bisakah burung elang terbang tanpa sayap? 4. Allah telah memerintahkan agar berbuat baik kepada para kerabat dan mangaitkan mereka dengan ibu bapak. Allah SWT berfirman : “dan sembahlah allah dan jangan mempersekutukan sesuatu dangan-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak serta anak kerabat” (an-nisa’ : 36). Dalam hadits “barang siapa beriman dengan allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung hubungan kekeluargaan.” Orang yang berbuat baik kepada para kerabatnya, maka allah melapangkan rizkinya dan memanjangkan umurnya. Dalam hadits “ berhubungan baik dengan kerabat, memperbanyak harta, dan silaturrahmi, menambah umur dan allah mengampuni dosa-dosanya.” Datang kepada Nabi SAW seorang laki-laki lalu ia berkata “ sesungguhnya aku berdosa besar, apakah aku bisa bertaubat?” Nabi SAW bersabda : “ apakaha engkau mempunyai seorang ibu ? orang itu menjawab “tidak.” Nabi SAW bersabda lagi “ apakah engkau memunyai seorang bibi?” orang itu menjawab “ya” Nabi SAW bersabda “ berbaktilah kepadanya.” Adapun orang yang berbuat burut kepada para kerabatnya dan mengganggu mereka, maka akibatnya kebalikan dari itu. Ia terhalang untuk masuk syurga. Dalam hadits : “ tidak masuk syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan.” allah menyegerakan hukuman baginya didunia dalam hadits : “tiada dosa yang lebi pantas untuk disegerakan allah hukuman bagi pelakunya didunia di samping hukuman yang disimpan allah baginya diakhirat dari pada kezhaliman dan pemutusan ubungan kekeuargaan.” 5. Jika kerabatmu berbuat jahat kepadamu misalnya, maka sabarlah. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Dalam hadits : “ seorang laki-laki berkata, “ya rasulullah, aku mempunyai kerabat yang aku hubungi sedangkan mereka memutuskan hubungan denganku. Aku berbuat baik kepada mereka sedangkan mereka berbuat jahat kepadaku. Aku berbuat sabar kepada mereka, tetapi mereka tidak menghiraukan aku. “ maka Nabi SAW berkata “ jika benar seperti yang engkau ceritakan, maka seakan-akan engkau memberikan mereka makanan abu panas. Dan allah tetap menolongmu terhadap mereka selama engkau dalam keadaan demikian.”
1. Sayyidina ismail putra nabi Ibrahim as adalah seorang yang berbakti kepada ibu bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun, ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia menjawab, “ hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. (ash-shaffaat : 102). Nabi Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya. Disaat yang menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan bajuku agar tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin bertambah kesedihannya. Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin mengembalikan bajuku kepadanya, maka lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada tenggorokan, tetapi tidak berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah menebus dengan seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya. Lihatlah wahai anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang nyata ini. 2. Sayyidina ali zainal abiding ra adalah seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga seorang sahabatnya berkata, “ anda adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu. Mengapa kami tidak melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena saya khawatir tanganku mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya dan ingin dimakannya, jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.” 3. Datanglah seorang laki-laki berkata kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada seorang pemuda yang hampir meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha illallah” namun tidak dapat mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia telah mengucapkannya dimasa hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi SAW berkata “ apa yang menghalangi mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?” kemudian rasulullah saw bangkit dan kami bangkit bersamanya hingga kami datangi pemuda itu. Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah : laa ilaha illallah,” pemuda itu menjawab “aku tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW “mengapa?” pemuda itu menjawab “karena mendurhakai ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah ia masih hidup?” pemuda itu menjawab “ya” Nabi SAW berkata “datangkan dia” kemudian ibu pemuda itu datang. Nabi SAW berkata “ bagaimana seandainya di nyalakan api, lalu dikatakan kepadamu jika engkau tidak memberi syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka kami lemparkan dia kedalam api?” kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW berkata “maka jadilah kami sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu berkata “ ya allah, jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah ridha kepada pytraku” kemudian Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa ilaha illallah” maka anak itu mengucapkan “laa ilaha illallah” maka rasulullah saw berkata “ segala pui bagi allah yang telah menyelamatkannya dati api neraka.” Hai anak tercinta renungkanlah kisah ini agar engkau tahu bahwa durhaka kepada orang tua menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah melindungi kita darinya. Dalam hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna amalan lain di sampingnya yakni : menyekutukan allah , mendurhakai ibu bapak dan lari darp peperangan.” 4. Ada seorang anak yahudi yang melayani Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata: “masuklah agama dedalam islam.” Anak itu memandang kepada bapaknya yang berada disitu. Bapaknya berkata : “taatilah abal qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak itu masuk islam kemudian Nabi SAW keluar dari rumah itu seraya berkata “ segala puji bagi allah yang telah menyelamatkan dari api neraka.” Lihatlah bagaimana anak itu berbakti kepada ayahnya hingga menjelang wafatnya. Dengan itu allah memberinya taufiq untuk masuk islam disaat terakhir dari umurnya. Maka iapun menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini engkau dapat mengetahui bahwa berbakti kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan yang baik. 5. Haiwah bin syuraih adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah menentang perkataanya. Ia termasuk ulamak besar dan mempunyai murid yang banyak. Pada suatu hari ibunya datang kepadanya ketika ia sedang mengajar , kemudian ibunya berkata “ berdirilah wahai haiwah, berikan gandum kepada ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan tidak berlambat-lambat. Akan tetapi ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi perintahnya. 6. Di antara orang-orang yang berbakti juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk salah saru baktinya kepada ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan bersama ayahnya di siang hari, kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah ia berjalan bersamanya di malam hari, melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi bahaya di depannya. Dan tidaklah ia menaiki atap ketika ayahnya berada dibawahnya.[alkhoirot.org]
1. Orang yang terdekat setelah ibu bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. maka amalkan adab – adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta mendapat ridha ibu bapakmu. 2. Hendaklah engkau menghormati mereka dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka dengan tulus. Engkau dan mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan mengharapkan kebahagiaanmu. Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan persatuan. Hindarilah penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan. 3. Hendaklah engkau mngkhususkan saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan dengan lebih banyak penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang tuamu. Maka hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak menentang perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih tua pada yang lebih muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.” 4. Hendaklah engkau menyayangi saudaramu yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan dan perlakukan mereka denga baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam hadits : “ bukanlah dari golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua.” 5. Bantulah saudara-saudaramu lak-laki dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah saw : “ perumpamaan dua orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang satu mencuci yang lain,” hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka. Apabila mereka bersalah, maka ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara halus dan lunak, karena perkataan yang lembut bisa menyadarkan hati dengan sebaik-baiknya, sedangkan perkataan yang keras menimbulkan kebencian dan pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan saling memukul atau memaki dengan mereka ataupun mengadu domba diantara mereka atau mengambil suatu dari mereka tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan hubungan dengan salah seorang dari mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim memutud hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk neraka.” 6. Saudaramu adalah tangan kananmu, sebagaimana firman allah SWT kepada sayyidina musa mengenai saudaranya sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan saudaramu.” (al-qashash : 35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-musuhmu dalam kancah kehidupan. Sebagaimana kata syair : Berbaiklah kepada saudaramu, karena siapa Yang tak punya saudara Seperti orang yang pergi perang Tanpa senjata.
1. Kedua orang tuamu sangat mencintaimu dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat payah memeliharamu. Akan tetapi keduanya gembira atas hal itu. Ibumu mengandungmu dalam perutnya 9 bulan, kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan kebersihan badan dan bajumu dan membuat pakaian yang halus serta mengantar ke tempat tidurmu yang bersih. Ia mengusir nyamuk darimu agar engkau bisa tidur dengan tenang dan memeliharamu dalam setiap waktu dari segala sesuatu yang mengganggumu pada waktu engkau berjalan atau duduk, bermain dan tidur. Dialah yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu berjalan dan bebicara. Alangkah sangat gembiranya bilamana engkau mulai berjalan atau berbicara.
2. Setiap hari ayahmu keluar dari rumah. Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin untuk memperoleh harta yang akan di belanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan seluruh keluargamu. Maka ia membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau perlukan seperti alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu yang bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau inginkan dengan amat gembira.
3. Ayahmu juga ingin agar engkau hidup sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit. Oleh karena itu iamencegah darimu segala sesuatu yang membahayakan dan menyuruhmu untuk memelihara kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak yang luhur dan adab yang sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan orang-orang jahat dan ingin agar masa mendatang engkau menjadi seorang laki-laki sempurna dalam ilmu, terdidik dalam akhlak berpegang pada agama, di hargai diantara orang-orang dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia maemasukkan dalam sekolah dan membiyai pendidikanmu
4. Sesungguhnya orang tuamu sangat mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya sangat sedih atas dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu. Keduanya berdoa kepada allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu tidak tidur semalaman untuk menjagamu. Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan kepadamu. Ayahmu memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah peduli mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.
Wahai anak tercinta ! engkau telah mengetahui kadar kecintaan ibu bapakmu terhadapmu dan apa yang dilakukannya demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau membalas kebaikan ini dengan kebaikan serta berbakti kepada keduanya. Walaupun begitu dapat engkau saksikan keutamaan dan jasa dari keduanya. Engkau akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi hak-hak mereka dengan sempurna. Maka kerjakanlah nasehat-nasehat ini : 1. Engkau cintai kedua orang tuamu dari lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh penghormtan. Engkau perlakukan mereka berdua dengan segala sesuatu yang mengembirakan hatinya dan engkau hidarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua orang tua. Engkau dengarkan nasehat-nasehat kedua orang tua dan segera mematuhi perintah-perintahnya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan kedua orang tuamu setiap pagi dan sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang berseri-seri serta doakan meraka agar diberi panjang umur dalam kebaikan dan kesehatan, dan tercapai cita-cita mereka. Engkau doakan agar allah membalas kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka yang baik. 2. Hendaklah engaku ketahui bahwa hidupibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari allah bagimu dan berkah serta rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang kepada mereka. Dalam hal itu terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits dikatakan : “tidaklah seorang melihat kepada wajah kedua orang tuanya dengan pandangan kasih sayang, melaikan allah menetapkan baginya akibat pandangan itu adalah haji yang diterima dan mabrur”. Hendaklah engkau jabat tangan mereka setiap hari dan engkau bermusyawarah dengan mereka tentang urusan-urusanmu. Engkau masukkan kegembiraan pada mereka dan engkau penuhi kebutuhan mereka. Mereka mendoakanmu dengan segala kebaikan. Betapa besarnya kenikmatan-kenikmatan ini ! dan betapa banyaknya pahala ini ! seorang anak tidak mengetahui besarnya kenikmatan yang sebenarnya atas keberadaan ibu bapaknya, kecuali ia kehilangan mereka. Pada waktu itu ia merasakan kerugian yang besar dan kesedihan yang sangat atas perpisahannya dengan mereka. 3. Hedaklah engkau bersikap sopan santun terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan membelakangi mereka seraya memanggil namanya, jangan tertawa dihadapannya tanpa keperluan atau bersuara keras. Janganlah enkau memandang mereka dengan pandangan yang tajam, jangan berdusta terhadap mereka atau memaki mereka atau berbicara dengan perkataan yang buruk ataupun mengeraskan suaramu di atas suara mereka alllah SWT berfirman : “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.* dan rndahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : wahai rabb, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil” (al-israa’ : 23-24). 4. Berusahalah selalu untuk memperoleh ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara buku-buku dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada tempatnya masing-masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya. Hendaklah engka kerjakan segala sesuatu yang mengembirakan mereka didalam dan diluar rumah. Janganlah engkau menganggu salah seorang dari saudaramu dan pelayan dan jangan pula bertengkar dengan anak-anak –anak tetangga atau teman-temanmu disekolah. 5. Apabila engkau meminta sesuatu dari ibu bapakmu, maka janganlah meminta dihadapan orang banyak. Apabila kedua orang tuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka diamlah. Karena mereka ebih tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan sampai marah dan mengerutu serta bermuka cembrut. Apabila engkau duduk didepan mereka, maka duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan duduk diatas mereka berdiri dan jangan pula berjalan didepan mereka. Apabila salah seorang dari mereka memanggilmu, maka segelah menjawabnya jangan berlambat-lambat atau berpura-pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan yang berulang-uang. Waspadalah dengan sangat agar engkau tidak memaki ayah seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu bapakmu. Dalam hadits :”termasuk dosa besar adalah orang yang memaki ibu bapaknya.” Orang-orang berkata , “ya rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya ?”, “beliau menjawab ya, jika ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya. Dan jika ia memaki ibu orang itu, lau orang itu memaki ibunya”. 6. Apabila engkau sudah besar dan mulai berkerja, maka engkau harus membantu kedua orangtuamu. Berilah nafkah menurut kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu lebih banyak daripada ayahmu, karena ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak payah dalam memeliharamu. Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Lalu berkata,” ya rasulullah, siapakah orang yang paling patut mendapat perlakuan baik dariku?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu” Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka atau kedua-duanya meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka dengan berdoa dan memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orang tuanya. Dalam hadits : :ya rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka wafat?” beliau menjawab “ya”, menshalatkan janazahnya, memohonkan ampun bagi keduany, melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati teman-teman mereka serta menyambung hubungan kekeluargaan yang hanya bisa disambung melalui mereka”. 7. Apabila engkau berbakti kepada kedua orang tuamu, maka engkau mendapat ridha allah SWT dan pahalanya yang besar. Dalam hadits : “ridha allah diperoleh karena rdha orang tua, dan murka allah diperoleh karena murka kedua orang tua. Dalam hadits lain : “ berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat (sunnah), sedekah, puasa, haji, umrah, dan jihad di jalan allah.”. dan anak-anakmu akan berbakti kepadamu dimasa mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “berkatilah kepada ayahmu, tentu anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa-dosa terbesar. Nabi SAW bersabda : “ dosa – dosa terbesar adalah mempersekutukan allah dan durhaka kepada orang tua”. Nabi SAW bersabda pula : “ janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tua, karena bau syurga itu tercium dari jarak 1000 tahun. Demi alah seorang yang durhaka maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakannya”. Nabi SAW bersabda : “ terkutuklah bagi siapa yang mendurhakai kedua orang tuanya”. 8. Apabila engkau melakukan kesalahan terhadap kedua orang tuamu, maka segeralah meminta maaf kepada mereka selama mereka masih hidup . berjanjilah kepada dirimu untuk tidak mengulangi lagi kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka itu disegerakan didunia, terutama setelah wafat kedua orang tuanya. Dalam hadits : “semua dosa ditangguhkan allah hukumannya sekehendaknya hingga hari kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Karena allah menyegerakan bagi pelakunya dimasa hidup sebelum matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Seraya meminta bai’at untuk hijrah. Ia berkata “ aku tidak dating kepadamu sebelum membuat kedua orang tuaku menangis.” Maka Nabi SAW bersabda : “kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.” 9. Tiada sesuatu yang lebih mengembirakan kedua orang tua daripada melihat anak yang menyenangkan hati mereka, beebakti, taat, bersopan santun dan mintalah doa dari mereka hingga tercapai cita-citamu. Dalam hadits : “ doa ayah bagi anaknya seperti doa nabi bagi ummatnya.
1. Nabi SAW adalah manusia terbaik akhlaknya. Allah ta’ala telah memujinya dengan firmanNya : “sesungguhnya engkau seorang yang memiliki budi pekerti yang agung”. (al-qalam : 4). Allah menjadikannya sebagai teladan bagi kaum muslimin dalam perkataan dan perbuatannya sebagaimana allah ta’ala berfirman : “ adalah bagi kamu dalam diri rasulullah terdapat teladan yang baik”. (al-ahzab : 21). Allah telah mengutusnya untuk menyempurnakan adab dan akhlak. Dalam hadist : “ aku di utus untuk menyempurnakan akhlak mulia”. 2. Termasuk akhlak adalah kesuciaan diri dan rasa puasnya dengan apa yang ada (qanaah). Beliau menerima pakaian dan makanan yang ada dan tidak menanyakan yang tidak ada. Beliau tidak mencela sesuatu makanan sama sekali, akan tetapi jika disukai, beliau memakannya, dan jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya. Beliau tidak menyuruh orang lain membencinya dan tidak meminta apa-apa dari seseorang.beliau tidak memandang (mengharap) milik orang lain.beliau seorang pemafaat yang tidak marah. Beliau bersabar atas cobaan dan gangguan yang menimpanya. Beliau memaafkan orang yang menyakiti hatinya dan rendah hati terhadapa anak kecil maupun orang dewasa. Termasuk kerendahan hatinya adalah apabila beliau berjalan melewati anak-anak kecil, maka beliau member salam kepada mereka. Apabila seorang memanggilnya maka beliau menjawabnya dengan perkataan “labbaik”. Beliau tidak suka seorang bangun dari tempat duduknya untuk menyambutnya. Beliau menjahit bajunya, memperbaiki sandalnya, menyapu rumahnya dan melayani keluarganya. Beliau membeli sesuatu lalu membawanya sendiri lalu membawa kerumahnya sendiri. Kemudian sahabatnya berkata kepadanya “berikan kepadaku aga aku membawanya.” Maka beliau berkata “pemilik sesuatu lebih pantas membawanya.” 3. Termasuk akhlak adalah keberanian. Orang pemberani mendekatinya pada waktu perang karena beliau dekat dari musuh. Teguh diatas perinsip, sabar dalam menunaikan kewajiban miskipun ada hambatan-hambatan yang berat dan gangguan-gangguan yang besar. Berkata benar dan bersikap jujur dalam semua perkataan dan perbuatannya hingga beliau tersohor diantara kaumnya dengan julukan al-amien ( jujur). 4. Beliau sangat takut kepada allah ta’ala. Memiliki banyak rasa malu besar kasih sayangnya dan tidak menggangu manusia maupun hewan serta mengasihani kaum fakir miskin. Beliau banyak besedekah kepada mereka dan memenuhi panggilan mereka jika mereka memanggilnya. Beliau makan bersama mereka dan menjenguk orang yang sakit diantara mereka. Beliau orang yang paling pemurah dan tidak menolak orang yang minta sesuatu darinya. Apabila tidak menemukan sesuatu padanya beliau berjanji untuk memberinya di lainwaktu. Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki kepadanya meminta sesuatu. Maka beliau memberinya kambing yang banyak, menutupi di antara celah gunung, kemudian ia kembali kepada kaumnya dan berkata “masuklah kamu kedalam agama islam. Sesungguhnya Muhammad memberi pemberian sebagai orang yang tak takut miskin”. 5. Beliau menyayangi pelayan dan tak pernah membentak seorang pelayanpun. Beliau menyuruh memafaafkan pelayan apabila bersalah. Beliau mengasih anak-anak kecil dan memberi salam kepada mereka. Apabila sedang mengerjakan shalat dan mendengar anak kecil menangis, beliau meringankan shalatnya. Pada suatu hari masuklah syayidina hasan ra. Yang masih kecil ketika Nabi SAW sedang sholat kemudian ia menaiki punggung beliau disaat beliau sedang bersujud maka belaiupun melambatkan sujudnya karena sayang kepadanya hingga ia turun dari punggung beliau. Adalah anas bin malik ra mempunyai saudara laki-laki bernama abu umair yang mempunyai seekor burung kecil berparuh merah sebagai teman bermainnya. Kemudian burung itu mati, pada suatu hari Nabi SAW dating menemuinya, beliau melihat anak itu bersedih. Maka beliau berkata “ kanapa dia ?” ada yang menjawab burungnya mati “maka beliaupun berkata “hai abu umair, apa yang di lakukan nughair nama burung kecil berparuh merah (burung gelantik)?” [alkhoirot.org]
1. Adalah Nabi SAW berlaku baik kepada para sahabatnya. Beliau tersenyum dan bersikap ramah terhadap mereka dan memulai salam serta berjabat tangan dengan mereka. Beliau mengutamakan mereka daripada dirinya sendiri sehingga mereka mencintainya daripada diri dan anak-anak mereka beliau menghormati tetangga dan menyuruh berbuat baik kepadnya, pada suatu hari beliau berkata pada salah seorang sahabatnya, “apabila engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu”. Beliau menghormati tamu dan berbuat baik kepada para kerabatnya. Ketika dating kepadanya wanita yang menyusui syayidah halimah as-sa’diah ra, di saat beliau sedang duduk, maka beliau menggelar kain serbannya dan memenuhi keperluannya. Nabi SAW menghormati pamannya al-abbas seperti penghormatan terhadap ayah dan ibu. 2. Nabi SAW mengingat masa persahabatannya yang lama dan beliau bersabda: “sesungguhnya memelihara persahabatan termasuk pengamalan iman”. Sesudah wafat syayidah khadijhah ra, apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka dibagikannya daging kepada teman-teman. Apabila beliau diberi hadiah maka beliau berkata “ bawalah ia kerumah si fulan” ia adalah teman khadijhah” bilamana tidak menjumpai salah seorang sahabatnya selama 3 hari, beliau menanyakannya, jika ia telah pergi jauh, maka beliau mendoakannya, jika ia berada dirumah, beliau mengujunginya dan jika ia sakit maka beliau menjenguknya. Apabila menjanjikan sesuatu beliau menepatinya. Beliau melarang keras pelanggaran janji. Beliau suka mengatur pekerjaan-pekerjaanya dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda “ sesungguhnya allah memerintahkan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau menyukai pua kebersihan dalam segala sesuatu : makanan, pakaian, tempat tinggal serta menyuruh memelihara kebersihan. Beliau bersabda dalam hadistnya “ kebersihan itu termasuk pengamalan iman”. 3. Adalah Nabi SAW pada waktu berjalan tidak menoleh kekanan ke kiri, apabila makan, beliau tidak makan sampai kenyang. Allah ta’la berfirman : “makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (al-a’raf : 31). Pada waktu bicara beliau hanya bicara seperlunya, beliau bersabda “ siapa yang diam dia selamat”. Beliau memelihara waktu-waktunya dan menghabiskan seluruhnya dalam mentaati allah SWT. Dalam hadits “ adalah Nabi SAW menyebut nama allah dalam seluruh waktunya dan shalat ditengah malam hingga pecah-pecah kedua telapak kakinya.
Ada seorang guru yang lebih mencintai salah seorang muridnya saja dari pada murid-muridnya yang lain. Mereka merasa heran atas hal itu. Mereka berkata , “mengapa guru kita ini lebih mencintai murid yang ini daripada kami ?” maka sang guru pun ingin menunjukkan sebabnya. Ia memberi kepada mereka masing-masing seekor ayam. Lalu ia berkata “hendaklah masing-masing kalian menyendiri di suatu tempat dan menyembelih ayam agar tidak terlihat oleh seorangpun.” Semua muridpun mematuhi perintah guru itu, kecuali murid itu saja, ia mengembalikan ayam itu. Kemudian gurunya bertanya, “ mengapa engkau tidak menyembelih ayammu seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu ? “ anak itu menjawab : “ karena saya tidak bisa menyendiri di suatu tempat tanpa terlihat oleh seorangpun, sungguh allah melihatku disetiap tempat. Kemudian guru itu berkata kepada murid-muridnya, “lihatlah kepada murid ini, ia takut kepada allah dan tidak melupakanNya ditempat manapun. Itulah sebabnya saya mencintainya daripada akalian. Tidaklah ragu bahwa jika sudah besar, ia menjadi orang salih dan taat kepada allah di setiap waktu”.
1. Ketahuilah bahwa Nabi SAW, mempunyai hak yang besar padamu, dan haknya adalah yang terbesar sesudah hak allah ta’ala. Adab terhadap beliau adalah adab yang paling kuat dan paling wajib. Beliau membawa agama islam, dan dengan perantaranya engkau dapat mengenal allah dan dapat membedakan antara yang halal dan haram. Engkau tidak dapat membalas jasanya untuk selama-lamanya. Maka wajiblah engkau mencintainya dengan kecintaan yang sangat istimewa. Dalam hadits : “tidaklah beriman seorang diantara kamu hingga aku lebih dicintainya dari pada anak-anaknya dan ayahnya serta orang-orang semua”. 2. Tanda kecintaanmu kepada tuhanmu adalah engkau mencintai nabimu dan mengikutinya dalam perikehidupannya. Allah ta’ala berfirman : “ katakanlah jika kamu mencintai allah, maka ikutilah aku, niscaya allah mencintai kamu” (ali-imran : 31). Engkau cintai pula keluarganya dan para sahabatnya serta seluruh ummatnya. Dalam hadits dikatakan : “cintailah allah karena memberimu nikmat-nikmatNya, dan cintailah aku ( nabi Muhammad), karena cintamu kepada allah, dan cintailah keluargaku dami mencintai aku”. Dalam hadits lain : “peliharalah aku mengenali para sahabatku. Janganlah kalian jadikan mereka caci maki setelah aku tiada. Barang siapa mencintai mereka dan barang siapa membenci mereka, maka dengan membenci aku, akupun membenci mereka”. Dalam hadits lain : “tidaklah seseorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”. 3. Mentaati Nabi SAW dalam semua perintahnya sebagaimana allah SWT berfirman : “ barang siapa mentaati rasul, ia pun telah mentaati allah” (an nisa’ : 80). “apa yang diberikan allah hendaklah kamu ambil. Dan apa yang dilarangnya terhadap kamu maka tinggalkanla” (al-hasyr :7). Termasuk ketaatanya adalah engkau bela agamanya dengan perkataan dan perbuatanmu. Engkau bela syariatnya dengan segenap kemampuanmu dan mengucapkan shalawat kepadanya sebagaimana perintah allah kepadamu dalam firmanNya : “sesungguhnya allah dan malaikat-malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya” (al-ahzab:56). Trutama dimalam jumat dan pada hari jumat sebagaimana dalam hadits dikatakan : “perbanyak bersholawat untukku di hari jumat dan malam jumat, barang siapa melakukan itu, maka aku manjadi saksi dan memberi syafaat baginya pada hari kiamat”
1. Wahai anak yang tercinta sesungguhnya akhlak yang baik itu menyebabkan kebahagiaan bagimu didunia dan akhirat. Tuhanmu ridha kepadamu. Engkau dicintai oleh keluargamu dan semua orang, sedang engkau hidup antara mereka secara terhormat. Kebalikannya adalah akhlak yang buruk . ia adalah sumber (penyebab) kesengsaraanmu di dunia dan akhirat. Allah membencimu, engkau benci keluargamu dan semua orang dan engkau hidup di antara mereka dalam keadaan hina. 2. Maka hendaklah engkau memiliki akhlak mulia dan adab yang baik semenjak kecilmu agar engkau dibesarkan dan terbiasa dalam keadaan itu pada waktu besar. Engkau harus lebih dulu memaksakan dirimu atas hal itu hingga ia menjadi watak pada akhirnya. Allah ta’ala berfirman : “telah beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan telah merugilah orang yang mengotorinya”. (asy syams – 9). Nabi SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam syurga adalah ketakwaan kepada allah dan akhlak yang baik. Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya. Sungguh orang mukmin bisa mencapai derajat seperti orang yang berpuasa dan bersholat dengan akhlaknya yang baik”. 3. Sesungguhnya orang-orang tidak melihat kepada ketampanan wajahmu maupun kebaruan bajumu, tetapi mereka melihat kepada akhlakmu. Sebagaimana kata syair : “janganlah kamu melihat baju seseorang, jika kamu ingin mengenalnya, lihatlah adabmu, jika kayu garu tidak semerbak baunya, tidaklah orang bisa membedakan antara garu dan kayu”. Penyair lain berkata : “tidaklah bermanfaat bagi pemuda wajahnya yang tampan, apabila akhlaknya tidak baik”. Begitu pula ilmu tidak bermanfaat bila disertai akhlak yang buruk. Orang berilmu yang buruk akhlaknya lebih dibenci oleh masyarakat dari pada orang bodoh. Hendaklah engkau memperhatikan pendidikan akhlakmu sebagaimana engkau memperhatikan menuntut ilmu-ilmu dan pengetahuan. 4. Apabila anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlak yang buruk, maka sulit sekali untuk mendidik dan memperbaikinya. Kadangkala hal itu tidak mungkin terwujud sama sekali. Sebagaimana kata penyair : “kadangkala adab itu bermanfaat bagi anak-anak pada waktu kecil, tetapi sesudah itu tidaklah bermanfaat adab itu baginya, sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika meluruskannya, dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya. 5. wahai murid tercinta ! engkau telah membaca jilid pertama dari buku ini dan mendapat manfaat baginya. Dihadapanmu ini adalah jilid dua, maka pahamilah baik-baik dan amalkan isinya agar engkau menjadi orang yang beruntung dan baik akhlakmu serta terdidik jiwamu sehingga engkau peroleh kebaikan didalam dunia dan agama.
1. wahai anak yang beradab ! allah ta’ala telah mengaruniamu kenikmatan yang banya, ia menjadikan kamu setelah dulu tidak ada. Allah memberimu akal dan menunjukimu kepada agama islam yang merupakan kenikmatan terbesar. Allah memberimu kenikmatan berupa pendengaran, penglihatan dan idah serta kedua tangan dan kedua kaki. Allah menciptakanmu sebagai manusia sempurna dalam bentuk yang terbaik. Allah ta’ala berfirman : “kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (at-tiin : 4). Allah memberimu keadaan sehat wal afiat. Allah menanamkan kasih sayang bagimu dalam hati ibu bapakmu hingga mereka memeliharamu dengan sempurna dan ia menjadikan kamu mencintai gurumu hingga ia mengajarimu ilmu yang berguna bagimu dalam agama dan dunia serta banyak lagi kenikmatan allah ta’ala bagimu yang tak terbilang. “dan jika kamu menghitung kenikmatan alah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (an-nahl : 18). 2. Engkau harus bersyukur kepada tuhanmu atas kenikmatan-kenikmatannya dengan mentaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya serta mengagungkan-Nya dari lubuk hatimu. Maka janganlah berbuat buruk walaupun engkau berada sendirian. Dalam hadist dikatakan : “takutlah kepada allah dimanapun engkau berada”. Hendaklah engkau mencintai tuhanmu lebih banyak daripada kecintaanmu kepada ibu bapakmu dan dirimu sendiri. Hendaklah engkau mencintai pula semua malaikatNya, rasulNya, nabi-nabiNya dan hambaNya yang shalih, karena allah ta’ala mencintai mereka. 3. Engkau wajib pula meminta tolong kepadaNya dalam berbagai keperluanmu dan bertawakkal kepadaNya dalam urusan-urusanmu. Allah ta’ala berfirman : “dan kepada allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” (al-maidah :23). Dalam hadist ibnu abbas ra disebutkan bahwa nabi saw berkata kepadanya : “hai anak, aku ajari kamu beberapa kalimat, pelihara (agama) allah, niscaya allah akam memeliharamu. Pelihara (agama) allah, niscaya engkau mendapati pertolonganNya di hadapanmu. Apalagi engkau memohon kepada allah. Apabila engkau minta pertologan, maka minta tolonglah kepada allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh ummat berkumpul untuk memberimu sesuatu manfaat, maka mereka tidak bisa memberimu manfaat, kecuali dangan sesuatu yang telah ditetapkan allah bagimu. Pena-pena malaikat yang mulia takdir allah telah diangkat dan lembaran-lembaran yang tertulis takdir allah telah kering dan seandainya mereke berkumpul untuk membahayakanmu, maka mereka tidak bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan allah kepadamu”. 4. Apabila engkau bersyukur kepada allah maka allah menambah kenikmatanNya bagimu. Sebagaimana firman allah ta’ala dalam al-qur’an yang mulia : “ sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu” (Ibrahim: 7). Dan allah menlindungimu dari berbagai musibah dan mewujudkan keinginan yang engkau harapkan. Allah SWT akan mencintaimu dan menjadikan paa manusia mencintaimu. Sebagaimana firman allah SWT : “sesungguhnya orang yana beriman dan beramal salih, kelak allah yang maha pengasih akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang” (maryam :96). Yakni allah mencintai mereka dan menjadikan orang-orang mencintai mereka. Dalam hadist disebutkan : “apabila allah ta’ala mencintai seorang hamba, dia menyeru jibril as, sesungguhnya allah telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka jibril mencintainya,. Kemudian jibril berseru di langit : sesungguhnya allah telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka penghuni langit mencintainya dan letakkanlah kecintaan kepadanya pada penghuni bumi”.
Wahai pelajar yang pandai, kamu belajar bersama teman-temanmu di sekolah, seperti kamu hidup bersama saudara-saudaramu di rumah. Oleh karena itu, sayangilah mereka seperti kamu menyayangi saudaramu, hormatilah teman yang lebih tua, dan kasihi teman yang lebih muda darimu. Dan jangan lupa saling membantu ketika belajar bersama, dalam memperhatikan keterangan guru, dalam menjaga peraturan, dan bermainlah bersama di waktu istirahat, bukan di waktu belajar di dalam kelas, jauhilah saling menyakiti, bertengkar dan mengganggu, dan bermain yang tidak pantas. Jika kamu ingin disayang oleh teman-temanmu, maka janganlah pelit terhadap mereka, ketika ada teman yang meminjam sesuatu, karena pelit itu adalah perbuatan yang sangat tercela. Dan janganlah sombong kepada mereka, jika kamu memang pintar, rajin, atau kaya, karena sombong bukanlah sifat anak yang baik. Akan tetapi jika kamu melihat siswa lain yang pemalas, nasihatilah dia agar bersungguh-sungguh an meinggalkan sifat malasnya. Atau kamu melihat siswa yang bodoh, maka bantulah dalam memahami pelajaran. Atau kamu melihat teman yang fakir, maka sayangilah dan bantulah sekuat kemampuanmu. Janganlah menyakiti teman-temanmu, semisal dengan mengtori tempat belajarnya, menyembunyikan peralatannya, mengotori pipinya, melototinya, atau su’udhan. Dan janganlah menyakitinya dengan mengagetkan dari belakang, meniup telinganya, atau bersiul ditelinganya. Jika kamu meminjam sesuatu dari temanmu, janganlah memainkanya, mengotorinya dan merusakkannya, dan kembalikanlah serta berterimakasihlah atas kebaikannya. Ketika berbicara dengan teman, bicaralah dengan halus dan senyum, jangan mengeraskan suara dan jangan memasang wajah cemberut. Hindarilah marah, hasud, bicara kotor, bohong, adu domba terhdap teman-temanmu. Dan janganlah mengingkari ucapanmu jika kamu termasuk orang yang jujur.
Wahai anak yang pintar, ketika kamu meminta sesuatu dari temanmu, janganlah berkata : Cepat bawa sini ! lakukanlah seperti ini, cntohnya. Akan tetapi gunakanlah sopan santun dan katakanlah : Permisi! ma’af tolong lakukanlah ini! contohnya. Kemudian jangan lupa untuk berterimakasih atas bantuannya, seraya berkata : Terima kasih.. atau Saya berterima sama kamu.. atau Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu. Ketika ada yang berbicara padamu, usahakan kamu memperhatikannya, dan jangan putus pembicaraannya tetapi tunggulah sampai dia selesai bicara. Dan jika kamu mendengar ucapan atau cerita yang sudah pernah kamu dengar, janganlah kamu berkata kepadanya : Saya sudah mendengar cerita ini, supaya hatinya tidak kecewa. Jagalah kebersihan gigimu, dengan cara membersihkannya menggunakan siwak atau sikat gigi setiap hari, agar selalu bersih dan terjaga. Janganlah menghisap jari di mulut, memotong kuku dengan menggigitnya, memasukkan jari di hidung (mengupil), atau ke dalam telingamu, apalagi melakukan semua itu di depan umum. Di antara kebiasaan buruk adalah : 1. Membuka rahasia orang lain. 2. Membaca surat orang lain yang diihat. 3. Melihat orang yang membaca surat, dan kamu berkata padanya : Surat dari siapa itu? Apa isinya ? 4. Mendengarkan pemicaraan orang lain, tanpa izin. 33. NASEHAT UMUM (2) Di antara kebiasaan-kebiasaan buruk yang lain adalah : 1. Menggunakan buku/kitab atau pensil orang lain tanpa izin. 2. Mengambil barang hilang di jalan dan memilikinya. Seharusnya ia harus mengembalikan kepada pemiliknya. 3. Meminjam sesuatu dan merusaknya atau mengembalikannya karena tidak suka. 4. Jika ditanya dijawab dengan menggelenkan kepala atau menaikkan pundak. 5. Menjawab pertanyaan yan diajuan kepada orang lain. Dan di antara yang termasuk aib adalah : 1. Tidak memotong rambut atau merapikannya dengan sisir, sehingga panjang dan dilihatya jelek. 2. Tidak memotong kuku, sehingga kukunya menjadi kotor dan hitam. 3. Tidak mencuci atau mengganti pakaian, sehingga keluar bau yang tidak sedab. Berhati-hatilah bermain dengan sesuatu yang membahayakan, seperti debu, api, kotoran. Dan berhati-hatilah bermain korek apai, nanti membakar baju dan badan, atau bermain kotoran, nanti terkena sakit kurap dan gatat-gatal. Dan berhati-hatilah juga menggatung di tangga, atau naik dahan pohon, nanti bisa jatuh, maka akan patah sesuatu dari badanmu atau terluka. Jagalah kesehatanmu, di antara caranya adalah : 1. Olah raga di tempat yang bersih udaranya setiap hari supaya badannya sehat. Akal yang sehat ada pada jisim yang sehat pula. 2. Menghirup udara yang bersih dari hidung, bukan dari mulut. 3. Menjauh dari udara yang kotor. 4. Tidak memakan makanan yang sudah basi. Karena terkadang makanan seperti itu sudah dikotori/dimakan cicak, tikus dan lain-lain. 5. Jangan memakan buah-buahan yang belum matang atau busuk, dan makanlah buah yang sudah matang dan dicuci dengan bersih. 6. Jangan minum air yang kotor. 7. Jangan membiarkan nyamuk menggigit badanmu. 8. Jauhilah lalat dan usirlah bila menghinggap di wajah. 9. Tidak makan makanan yang sudah kadarluasa. 10. Janganlah seperti anak-anak yang rakus yang memakan dari makanan yang dijual di pingiran jalan, diletakkan di tempat yang kotor dan gampang terkana debu atau lalat. Di antara kebiasanyang berbahaya adalah : 1. Berlebihan (Israf). 2. Mubadzir (Tabdzir). Misalnya, jika seorang anak diberi uang, maka ia membelikan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, atau tidak dama sekali dibutuhkan. Memaksakan diri hingga meminjam uang teman ketika membutuhkan sesuatu. Dan membiasakan hutang sejak kecil. Adapun anak yang cerdas dan berfikir kedepan, maka ia akan menabungkan uangnya atau menyimpannya. Karena itu, ia tidak perlu menghutang ketika membutuhkan sesuatu. Maka ia akan hidup dalam ketenangan dan bahagia.
Sebagimana wajib bagi setiap pelajar menjaga perabotannya sendiri, seorang pelajar juga harus menjaga inventaris milik sekolah. Caranya adalah : 1. Tidak merusak atau mengotori bangku, meja dan kursi. 2. Tidak mencorat-coret tembok dan pintu. 3. Tidak mengotori lantai, baik dengan meludah, atau membuang ingus di lantai, atau membuang kotoran bekas pencil, atau menyobek kertas di atas lantai. Akan tetapi buanglah semua itu di tempat sampah. 4. Tidak memainkan bel. 5. Tidak mencorat-coret papan tulis. 6. Tidak menyembunyikan penghapus.
Wahai siswa-siswi yang berakhlaq. Sesungguhnya gurumu susah payah dalam mendidikmu. Dia mendidik akhlaqmu, menajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, menasehati dengan nasehat yang berfaedah, semua itu dilakukan karena mereka sayang kepadamu, sebagaimana Ayah dan Ibu sayang kepadamu. Mereka semua berharap di masa yang akan datang, kamu menjadi orang yang berilmu dan berpedidikan. Oleh karena itu, hormatilah guru-gurumu seperti hormatmu kepada orangtua. Di antara cara hormat kepada guru adalah : 1. Duduk di depannya dengan penuh sopan santun. 2. Berbicara dengan sopan. 3. Ketika beliau berbicara, jangan memotong pembicaraannya, tetapi tunggulah sampai selesai bicara. 4. Dengarkan dan perhatikanlah apa yang disampaikan dalam materi pelajaran. 5. Jika kamu tidak paham, bertanyalah dengan sopan dan halus. Dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, sampai di izinkan untuk bertanya. 6. Jika ditanya, maka berdirilah dan jawab pertanyaannya dengan baik. 7. Jangan menjawab pertanyaan yang diajukan kepada orang lain, karena itu tidak beradab. Jika kamu ingin disayang oleh gurumu, maka penuhilah kewajiban-kewajibanmu sebagai muridnya, diantaranya : 1. Selalu hadir tepat waktu setiap hari. 2. Tidak pernah absen (tidak hadir) atau datang terlambat, kecuali jika ada udzur. 3. Cepat datang ke kelas ketika waktu istirahat sudah habis. 4. Tidak terlambat jika dipanggil dengan alasan asalan yang tidak masuk akal. 5. Berusaha memahami setiap pelajaran. 6. Selalu menghafal dengan mempelajari pelajaran. 7. Rajin membersihkan buku dan alat-alat belajar. 8. Tawadhu’ terhadap perintah-perintah guru. 9. Tidak takut untuk dihukum dalam kebenaran. 10. Tidak marah ketika dididik. karena apa yang diajarkan itu tidak terkecuali untuk melaksanakan kewajiban-kewajibanmu, dan kamu akan bersyukur atas semua itu ketika besar nanti. Gurumu sangat sayang kepadamu, oleh karena itu ia mendidikmu. Mereka berharap semua yang diajarkan bermanfaat dan berguna terhadapmu. Karenanya, berterima kasihlah kepada mereka atas keikhlasannya dalam mendidik dan mengajar, dan jangan pernah lupakan semua kebaikannya. Adapun pelajar yang buruk akhlaqnya, maka dia akan marah ketika dididik dan diajari, dan akan mengadu kepada orang tua.
Diantara akhlaq di dalam kelas yaitu : 1. Ketika sampai di kelas, mengusap sepatu dengan serbet, kemudian masuk kelas. 2. Membuka pintu dengan halus, jika tertutup. 3. Masuk kelas dengan penuh kesopanan. 4. Memberi salam kepada teman-teman. 5. Menyalami mereka sambil tersenyum. 6. Meletakkan tas di laci meja. 7. Ketika guru datang, berdiri di tempat, menghadap guru dengan penuh kesopanan. 8. Menyalami guru. 9. Apabila bel sudah berbunyi, maka berbaris dengan rapih. 10. Tidak berbicara dan bermain. 11. Masuk kembali ke kelas setelah mendapat isyarat dari guru, dengan penuh ketenangan. 12. Menuju tempat duduk dan duduk dengan baik, lurus dan tidak menundukan pungung dan tidak menggerakan kaki. 13. Tidak berdesakan dengan teman sebangku. 14. Tidak meletakkan kaki di atas kaki yang lain. 15. Tidak menyimpan tangan atau meletakkannya di pipi. 16. Tidak mengabaikan pelajaran. 17. Tidak tolah toleh, akan tetapi menghadap guru. 18. Tidak berbicara dengan teman atau tertawa, karena hal itu bisa mencegah pemahaman tehadap pelajaran, dan mengganggu teman juga. Sehinga menjadikan guru marah. Dan jika kamu tidak memahami pelajaran, maka pasti kamu akan gugur di ujian nanti.
Seorang siswa harus menjaga dan merawat alat-alat tulis dan belajarnya. Di cara untuk melakukan itu adlah : 1. Meletakkan semua alat-alat tulis dan belajar pada tempatnya. Supaya tidak berubah, hilang, kotor, karena jika tidak dirapihkan, harus berusaha keras mencarinya ketika dibutuhan, dan hal itu akan mnghilangkan waktu yang lain hanya untuk mencarinya. 2. Memasang sampul pengaman pada buku pelajaran dan buku tulis, sehingga tidak sobek dan kotor. 3. Tidak menggunakan air liur yang di tempel dijari ketika ingin membuka atau membalik halaman buku pelajaran dan buku tulis. Karena itu adalah kebiasaan yang buruk, tidak beradab dan membahayakan kesehatan. 4. Menjaga pensilnya, sehingga tidak patah atau pecah. ketika memperuncing ujung pensil, janganlah dengan cara menggosoknya di meja, lantai atau di sampul buku, akan tetapi mengunakan catter atau alat serut pencil. 5. Tidak memasukan bolpoint ke mulut. 6. Tidak menghapus tulisan dengan ludah akan tetapi dengan penghapus. 7. Tidak membersihkan tinta yang tumpah dengan baju, akan tetapi dengan kain lap atau sapu tangan.
Hamid adalah anak yang baik hati baik budi pekertinya kepada keluarga juga tetangganya, dia tidak suka menyakiti atau bertengkar atau mencaci anak anak mereka dia juga tidak pernah memutuskan silaturahmi dengan tetangganya. Dia satu sekolah dengan anak tetangganya , mereka berangkat bersama ketika pergi kesekolah, begitu juga pulangnya . mereka juga bermain bersama saling membantu satu sama lain atas keperluannya , jika tidak bertemu sehari saja dia akan menanyakannya, saat salah satunya sakit, tak lupa untuk menjenguknya kerumahnya. Begitulah kehidupan Hamid dengan tetangganya , mereka hidup senang damai dengan akhlak yang baik dan hati baik pula .
Bagi setiap anak sekolah atau siswa, wajib baginya menjaga ketertiban dan kebersihan, di antaranya adalah : 1. Bangun pagi setiap hari. 2. Mandi menggunakan sabun. 3. Berwudlu kemudian shalat berjamaah. 4. Setelah shalat, bersalaman dengan kedua orang tua. 5. Memakai seragam sekolah yang bersih dan rapi. 6. Melihat pelajaran yang sudah dipelajari sebelum tidur tadi malam. 7. Setelah sarapan, merapikan perangkat sekolah di tas. 8. Izin kepada orangtua untuk berangkat sekolah.
Diantara akhlaq ketika berjalan adalah : 1. Seyogyanya berjalan lurus kedepan. 2. Tidak tengak-tengok kanan kiri. 3. Tidak bergerak yang aneh-aneh. 4. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dalam berjalan. 5. Tidak sambil makan, menyanyi atau membaca buku. 6. Tidak merusak dan mengotori jalan. 7. Tidak berdesak-desakan, supaya bertabrakan dengan sengaja, agar menjatuhkan alat tulis teman (berbuat gaduh). 8. Tidak berhenti di tengah jalan. 9. Tidak memperhentikan teman, agar tidak telat masuk kelas. 10. Jika berjalan bersama teman-teman, jangan berguarau atau bercanda. 11. Tidak mengeraskan suara ketika berbicara atau tertawa. 12. Tidak mengejek teman, karena hal itu perbuatan yang buruk, tidak sepatutnya seorang murid yang terdidik seperti itu. 13. Tidak lupa mengucapkan salam jika bertemu orang di jalan, terutama jika bertemu orang tua atau guru.
Ada seorang anak orang kaya yang buruk perangainya dia suka menyombongkan dirinya, suka menyakiti orang lain terlebih lebih pada pembantunya. Berkali kali orang tuanya menasehatinya tapi tidak pernah di dengarnya. Suatu ketika ayahnya berkata padanya “ dengarlah anakku , jika kamu tidak suka disakiti orang janganlah suka menyakiti orang lain itu adalah perilaku yang buruk, menunjukkan kejelakn pendidikanmu , janganlah kamu suka menghina pembantu , sombong padanya , mereka juga manusia seperti kita , mereka juga mempunyai perasaan seperti kita . Saat mendengar nasehat ayahnya seperti itu , nasehat itu membekas di hatinya, diapun berhenti dari kebiasaan buruknya dan memperbaiki perilakunya dan senantiasa baik kepada pembantunya dan tidak menyakiti mereka lagi .
1. Ayah dan ibumu sangat menghormati tetangganya dan memintamu untuk juga menghormatinya , karena tetanggalah yang membantu orang tuamu saat mereka perlu, ibumu terkadang meminjam alat alat rumah kepada tetangga dengan senang hati mereka meminjamkan , jika salah satu dari keluargamu ada yang sakit , mereka akan datang untuk menjenguknya dan mendoakan kesembuhannya. 2. Maka berbuat baiklah kepada tetangga , senangkan hati mereka dengan cara memperlakukan dengan baik anak anaknya , tersenyumlah dihadapnnya , bermainlah dengan baik , hindari pertengkaran dengannya , jangan mengambil mainannya tanpa seidzinnya , jangan bersikap sombong dengan memamerkan baju baru atau uang . jika ibumu memberikanmu makanan atau buah buahan jangan dimakan sendiri jika anak anak tetangga juga melihatnya. 3. Jangan sekali kali mengganggu tetanggamu dengan berteriak teriak saat mereka tidur, jangan melempar rumahnya atau sengaja mengotori tembok dan halaman rumahnya , jangan suka mengintip mereka dari celah celah tembik atau pintunya .
Mustafa adalah anak orang kaya yang sangat baik, dian tidak sombong pada sesame, dia suka membantu terutama pada kerabat kerabatnya. Suatu ketika dia melihat Yahya kerabatnya memakai pakaian yang sudah robek, segeralah dia pulang kerumahnya dan mengambil baju yang baru kemudian diberikan kepada Yahya dia berkata : ambillah pakaian ini saudaraku sebagai hadiah dariku, yahya menerima baju itu dengan berlinang air karena senang sekali dan tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kebaikan Mustafa. Saat orang tuanya tau cerita ini, ayahnya senang sekali karena Mustafa telah membantu kerabatnya dan memuji kebaikan akhlaknya Mustafa.
1. Pembantu adalah orang yang membantu dirumahmu merapikan alat alat rumah tangga, mengepel teras dan meyapu halaman rumah, ayahmu juga menyuruhnya mengerjakan kebutuhan kebutuhan rumah tangga, dia yang memasak , mencuci pakaian dan membantu kesibukan ibumu, dia juga yang pergi kepasar untuk belanja. 2. Maka kamu harus memperlakukannya dengan akhlak yang baik, jika kamu menyuruhnya maka gunakanlah ucapan yang baik jangan menyakitinya jangan bersikap sombong padanya , jika dia keliru maka janganlah membentaknya ingatkanlah kesalahannya dengan cara yang baik pula dan di maafkan, jika yang salah adalah dirimu maka katakana dengan jujur , jangan kesalahan itu di timpakan pada pembantu. 3. Bila kamu memanggilnya dan dia tidak segera dating janganlah kamu memarahinya , barangkali dia tidak mendengar suaramu, begitu juga ketika kamu menyuruhnya kemudian dia teledor/ lambat , jangan kesusu memarahinya mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaan yang lain, jangan sekali kali memukulnya , mencacinya , meludahinya karena hal itu hanya dikerjakan oleh anak yang buruk budi pekertinya yang tidak di sukai orang. 4. Tidak boleh terlalu sering duduk bersama pelayan , jangan terlalu sering berbicara kecuali ada perlunya jangan bercanda dengannya agar tidak berani berani atau mendengar ucapan yang tidak pantas darinya .
Ali dan Ahmad adalah dua Saudara yang saling mencintai : mereka berangkat sekolah dan pulang selalu bersama, mereka saling tolong menolong melaksanakan kewajibannya, belajar bersama di sekolah dan di rumahnya, bermain bersama di waktu bermain. Pada suatu hari, Ali membeli dua buku Akhlak lil banin dia bertanya pada ayahnya: ayah mana Ahmad ? saya mau memberi hadiah buku ini padanya . ayahnya sangat senang sekali dan memberitahukan bahwa Ahmad ada di kamarnya sedang belajar . maka segeralah Ali kekamarnya Ahmad,ternyata Ahmad sedang belajar, Ali mengucapkan salam dan menyerahkan bukunya dengan senang hati, Ahmad pun menerima hadiah dari ali dengan penuh rasa syukur. Kemudian Ahmad memberikan kotak pensil kepada Ali sambil berkata , ini hadiah untukmu saudaraku, Ali senang sekali menerima dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Ketika gurunya mendengar kisah mereka berdua, gurunya merasa sangat senang dan memuji mereka berdua di hadapan murid murid yang lain dan berkata “ lihatlah anak anak Ali dan Ahmad , mereka sangat beruntung sekali, jadilah kalian seperti mereka agar hidup senantiasa bahagia .
1. Anak yang baik senantiasa menghormati kerabatnya, semisal kakek neneknya, paman dan bibinya sangat ia cintai, karena mereka juga menyayanginya dan menyayangi orang tuanya. 2. Senantiasa ridha kepada kerabatnya, dengan arti kata mengikuti perintahnya, menyambanginya sewaktu waktu terlebih di hari raya,ketika salah satunya sakit atau ada yang melahirkan atau baru datang dari bepergian. Ikut senang dikala mereka bersenang senang dan turut prihatin ketika mereka sedih. Tidak boleh berprilaku jelek kepada salah satu dari mereka, karena hal itu bisa menyebabkan murka Allah, murka orang tua dan kerabat yang lain. 3. Anak yang baik juga senantiasa menyayangi anak anak kerabatnya, bermain bersama, menanyakan keadaannya ,tidak lalai disaat senang kecuali ketika bersama mereka. Dan seyogyanya ikut membantu kerabtnya ketika mereka membutuhkanmu , jangan sekali kali bertikai dan memutuskan silaturahmi, tidak boleh menampakkan wajah yang tidak ramah kepada kerabat bahkan harus tersenyum dan gembira ketika bertemu dengan mereka dan berbicara dengan baik. 4. Anak yang senantiasa baik pada kerabatnya akan hidup senang dan Allah akan melancarkan rejekinya serta memanjangkan umurnya.
Ada sebuah cerita seorang anak yang keras kepala berkali kali ayahnya melarang agar tidak mengganggu hewan dan tidak naik pohon, akan tetapi anak itu tidak mau mendengar ucapan ayahnya . suatu ketika anak itu memukul seekor kucing kemudian kucing itu menggigit kakinya sampai kakinya luka berdarah sampai anak itu merasa sangat sakit, sampai ia tidak bisa tidur,tidak enak makan karena saking sakitnya, akhirnya ayahnya memanggilkan dokter untuknya hingga ayahnya mengeluarkan banyak biaya untuk membayar dokternya dan membeli obatnya, akan tetapi ayahnya tidak memperdulikan dengan semua itu karena kepingin anaknya segera sembuh . 26Setelah ia sembuh anak itu berhenti dari kebiasaan buruknya, dan berjanji untuk kepada ayahnya akan mengerjakan nasehat nasehat ayahnya, dan tidak membangkang ayahnya sampai ia selamat dari celaka, dan hidup enak selamanya .
1. Saudara kandungmu baik laki atau perempuan adalah orang yang terdekat denganmu setelah kedua orang tuamu, bila hendak membuat ayah dan ibu senang maka kepada saudara saudara juga harus sopan dan santun, diantaranya dengan cara menghormati kakak kakakmu dan mencintai mereka dengan setulus hati dan mengikuti nasehat nasehatnya, dan juga menyayangi adik adikmu dan mencintainya setulus hati, jangan sekali kali menyakitinya dan menghinanya, jangan bertengkar dengannya, jangan pula mengambil mainan adik adikmu karena hal itu menyebabkan orang tuamu marah. 2. Jangan suka berebut masuk kamar mandi, berebut mainan, duduk di kursi atau yang lainnya. Bersabarlah dan harus ada yang mengalah salah satunya. Perilaku ini adalah salah satu cara untuk membuat orang tua senang dan mendapatkan ridhanya. 3. Maafkanlah kesalahan saudaramu jika mereka berbuat salah, jelaskan kesalahannya dengan cara halus agar tidak mengulangi lagi kesalahannya, jangan sering bercanda karena bisa menyebabkan berselisih dan pertengkaran .
1. Ketahuilah Wahai Anak yang mulya , bahwa ayahmu juga mencintaimu sebagaimana ibumu mencintaimu, setiap hari dia keluar rumah dengan sabar kepayahan 23dan kepanasan berangkat ke pasar buka toko atau lapak untuk mendapatkan uang agar dapat membiyayaimu membelikanmu pakaian dan makanan dan segala kebutuhanmu, semua itu dilakukannya dengan suka cita. 2. Ayahmu juga yang menjaga kesehatanmu dan menjagamu dari hal hal yang dapat menyakitimu, disaat engkau sakit dialah yang paling susah mencarikanmu dokter untuk mengobatimu,membelikanmu obat, dia tidak akan merasa senang sebelum kamu benar benar sehat . ayahmu jugalah yang senantiasa mendoakan kesehatan dan keselamatanmu. 3. Ayahmu juga yang senantiasa berpikir untuk pendidikanmu mencarikan sekolah untukmu, membelikan buku buku pelajaran dan alat tulisnya agar kelak kamu menjadi orang yang sempurna berilmu pengetahuan,berbudi luhur serta bermanfaat untukmu dan juga masyarakatmu.
1. Wahai Anak yang tercinta , sudah seharusnya kamu bertata karma kepada ayahmu sebagaimana kepada ibumu, mematuhi perintahnya serta menjauhi larangannya senantiasa mendengarkan nasehat nasehatnya karena ia tidak memerintahkanmu kecuali untuk hal hal yang manfaat, dan tidak melarangmu kecuali pada hal hal yang membahayakanmu . 2. Seharusnya juga kamu memohon ridhanya , dengan cara menjaga buku buku pelajaranmu, merawat pakaianmu dan segala alat alat pelajaranmu dan menatanya dengan rapi di tempatnya . jangan sekali kali di sia siakan semua itu , belajarlah yang tekun dan sungguh sungguh serta amalkan di setiap waktu . jangan memaksa ayahmu untuk membeli sesuatu yang tidak sanggup di belinya , dan jangan sekali kali menyakiti (bertengkar) dengan teman atau saudara saudaramu . 3. Jika orang tua telah meridhaimu maka tuhanmu akan meridhaimu juga, dan niscaya kelak kamu akan bahagia di dunia dan akhirat .
Wahai Anak yang Beradab! Apabila kamu telah mengetahui capeknya ibumu didalam mendidikmu, serta kebesaran cintanya kepadamu, maka dengan apa kamu membalasnya? tentu kamu tidak akan Mampu untuk Membalas Ibumu, dan hendaklah kamu melakukan kecuali dengan Adab ini: Hendaknya kamu melakukan dan melaksanakan segala perintah-perintahnya, bersamaan Rasa Suka dan Rasa Hormat, dan kamu melakukan setiap sesuatu yang akan membuat hatinya senang, dan selalu tersenyum dihadapannya, dan selalu mencium tangannya setiap hari, serta mendoakannya Panjang Umur serta diberikan Kesehatan Lahir dan Batin Dan hendaklah kamu Berhati-hatilah dari Sesuatu yang menyakiti Hatinya, maka jangan kamu Bermuka Masam apabila ia Menyuruhmu, atau ketika ia Marah kepadamu, dan jangan kamu Berbohong kepadanya, atau Mencacinya, atau bertutur kata dihadapannya dengan kata-kata yang Buruk, atau kamu Melihat kepadanya dengan Melotot, dan Jangan kamu Mengangkat Suara kamu diatas Suaranya, dan apabila kamu meminta sesuatu kepada ibumu, maka jangan kamu Meminta kepadanya dihadapan Tamu, dan Apabila ia Mencegahmu maka Diamlah, dan jangan Marah atau Menangis atau Merengek-rengek kepadanya...
Soleh adalah anak yang Berbakti kepada Ibundanya, dan pada suatu hati ibundanya Sakit, maka sholeh begitu bersedih, dan ia meminta izin kepada Gurunya untuk menemani disisi ibundanya untuk membantunya, karna ibundanya tidak ada pembantu disisinya Adanya Sholeh, terkadang ia membeli obat untuk ibunya di apotik, dan kadang-kadang ia membeli makanan dan buah-buahan dipasar , dan ia senantiasa mendahulukan setiap sesuatu/kebutuhan ibunya daripada makanan ataupun obat-obatan, dan ia selalu menghibur hati ibunya dengan berbicara yang baik-baik.. Dan setelah beberapa hari, ibunya sembuh dari sakit, maka sholeh amat sangat senang dan riang bahagia, dan dia senantiasa berdoa kepada Allah untuk menjaga ibundanya, serta melanggengkan kesehatannya
Abdullah didalam rumahnya semisal anak yang Beradab serta Rajin: ia selalu Mandi setiap Pagi dan Sore hari, dan dia selalu bersungguh2 untuk membersihkan Pakaian2annya juga Kitab-kitabnya (buku2nya) dan meletakannya dengan Rapih ditempat yang khusus, dan mengelap (sisa makanan dimulut) ke pakaian atau ke dinding, akan tetapi ia menggunakan sapu tangan,dan tidak meludah ke lantai, tidak juga mengotori pintu dan menulis2 didinding, tidak pula memanjat-manjat dipohon dan tidak melempar2 batu agar tidak memecahkan kaca jendela atau merusak yang lainnya Adanya Abdullah itu senantiasa mencium tangan Kedua Orang Tuanya dan saudara-saudaranya yang laki-laki maupun saudaranya yang perempuan setiap Pagi dan Petang, dan ia tidak suka Masuk kamar orang lain tanpa seizin yang mempunyai kamar, dan abdullah tidak suka pula duduk bersama para pembantu, dan tidak suka puls menceritakan apa2 yang terjadi diRumahnya... Dan daripada kebiasanya Abdullah, ia senantiasa Tidur lebih Awal dan Bangun lebih Awal pula, dan dia senantiasa menjaga Sholat2nya (pada waktunya), dan mengulang2 pelajarannya, dan dia tidak suka bermain kecuali pada waktu bermain, dan ia senantiasa mendengar Nashihat2 Ayah dan Ibundanya... oleh karena itu Abdullah mendapatkan Ridho kedua OrangTua dan Keluarganya, dan dia hidup bersama mereka dengan bahagia dan riang gembira
Ingatlah wahai Anakku, sesungguhnya Ibumu sangat capek sekali oleh kamu, ia mengandungmu selama sembilan bulan diperutnya, kemudia menyusui kamu, dan mendidik kamu dengan pendidikan yang baik hingga kamu besar, dan ia senantiasa membersihkan badan dan pakaianmu, dan menyiapkan tempat tidur dan makananmu serta menjaga kamu dari setiap gangguan... Ibumu begitu sayang kepadamu, dan ia sangat Mencintaimu, dan ia begitu berharap agar engkau menjadi Sebaik-baiknya Anak, dan ia bersama kepayahannya karna kamu ia bersabar terhadapmu, ia bahagia denganmu, dan ia sangat senang apabila kamu senang dan sehat sertai baik, ia senantiasa melihatmu, ia akan sedih jika kamu merasa sedih, atau kamu sakit, maka ia dengan segera mengantarkan atau membawamu obat, serta ia senantiasa mendoakanmu dengan kesembuhan, dan ia tidak akan berisitirahat kecuali apabila kamu telah sembuh secara sempurna Lihatlah kepada Adikmu yang masih kecil, bagaimanakah ibumu Capek dalam mendidiknya, dan bagaimanakah ia mencintainya dengan cinta yang amat sangat, agar kamu tahu keadaanmu dahulu waktu masih kecil...
Wahai Anak yang Beradab: sebagaimana wajib atasmu untuk mengagungkan Tuhanmu yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, Wajib juga atasmu untuk mengagungkan Nabi mu Muhammad Shollallahu 'Alaihi wa Aalihi wa Sallam, dan memenuhi hatimu dengan mencintainya sehingga Rasa Mencintainya lebih banyak/besar dari rasa cintamu terhadap kedua orang tuamu dan terhadap dirimu sendiri. Karna sesungguhnya beliau yang mengajarkan kita akan Agama Islam, dan dengan sebabnya kita mengetahui Tuhan kita, dan kita mampu membedakan antara yang Halal dan yang Haram. Karna sesungguhnya Allah Ta'ala mencintainya (Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi wa Aalihi wa Sallam), maka Dia (Allah) Menjadikannya (Nabi Muhammad) sepaling unggul/utamanya Manusia, serta menjadikannya contoh/panutan bagi kita didalam akhlak-akhlak dan adab-adabnya Apabila engkau telah mencintai Nabi mu, maka ikutilah didalam perjalanannya, dan Beramal dengan Nashihat-nasihatnya agar engkau mendapat Cinta dan RidhoNya Allah.
Wajib atas seorang Anak untuk Memperhatikan Adab di dalam Rumahnya, dengan Menghormati Kedua Orang Tuanya, dan Saudara-saudara laki-lakinya ataupun kepada Saudari Perempuannya, dab Semua orang didalam Rumahnya, dan tidak melakukan sesuatu yang membuat salah satu dari mereka menjadi Marah, dan tidak membantah saudaranya yang lebih besar serta memusuhi saudaranya yang lebih kecil darinya, dan tidak menyakiti para pembantu, dan apabila bermain maka bermainlah dengan Disiplin, dengan tanpa berteriak-teriak dan tidak bergerak (berlaga) yang tidak sesuai, terutama apabila ada seseorang dirumah yang sedang tidur atau sedang sakit Dan Memelihara terhadap Alat-alat Rumah, maka tidaklah memainkan Alat-alat Dapur, dan tidak mendobrak Pintu, Merusak Pepohonan, dan apabila ada padanya Kucing atau Ayam, maka hendaknya ia memberi kepadanya Makan-makanan dan Minum-minuman dan jangan Menyakitinya.
Muhammad seorang anak yang jujur, ia takut kepada Allah, dan ia mematuhi segala perintahNya. Pada suatu hari berkata kakak perempuannya yaitu su'aadah: "Wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita telah keluar dari rumah, maka marilah kita buka lemari makanan untuk kita makan apa-apa yang ada didalamnya dari pada makanan yang lezat, karna ayah tidak akan melihat kita" Maka Muhammad menjawab : "Benar sekali wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita tidak melihat kita, akan tetapi apakah engkau mengetahuinya bahwa : sesungguhnya Allah lah yang melihat kita" "Maka hati-hatilah semisal perbuatan tercela ini, karna sesungguhnya kalau engkau mengambil sesuatu dengan tanpa Ridho ayahmu, Maka sesungguhnya Allah Murka Terhadapmu, dan Dia kelak akan memberi Hukuman kepadamu.." Maka takutlah su'adah, dan malu atas keburukan niatnya, dan ia berkata "Benar kata-katamu wahai saudaraku, dan aku bersyukur sekali atas nasihat yang baik ini" ujar su'adah
Hasan adalah seorang anak yang ta'at, ia sholat setiap hari, sholat lima waktu, dan ia selalu lazim hadir di madrasah untuk membaca Al Qur'an, dan mengulang-ulang pelajarannya dirumah, dengan begitu ia disukai ayah dan ibundanya, dan para guru-guru nya dan seluruh manusia... Dan dari kebiasaannya apabila ingin tidur : dan hendaknya ia mengingat Allah, serta bersyukur atas PenjagaanNya sepanjang hari dari segala Bencana dan Gangguan, kemudia ia berdoa "dengan Nama Allah saya hidup dan dengan NamaNya saya Mati"... Dan Apabila ia telah bangun dari tidurnya, ia bersyukur kepada Allah atas nikmat Tidur, dan bedoa : "Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah matinya kami dan kepadaNya lah kami kembali" ... Dan dari kebiasaannya juga apabila makan : maka ia berkata "Bismillah" terlebih dahulu, dan apabila ia selesai dari makannya, ia bersyukur atas nikmat makan, karna sesungguhnya ia mengetahui bahwa Allah yang memberikan makanan kepadanya, dan berdoa "Alhamdulillahi ladzi Ath'amany hadzath tho'aman wa rozaqonihi min ghoiri haulin minni wa laa quwwah"... Betapa bahagianya anak yang Ta'at ini : Tuhannya akan Ridho padanya dan kelak akan dimasukannya kedalam syurga.
ahai anak yang Mulia : Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Dia yang menciptakan mu, dan membaguskan rupa mu, dengan memberi kedua mata kepada mu dengannya kamu bisa melihat segala sesuatu, dan kedua telinga, dengannya kamu bisa mendengar suara, dan lisan yang dengannya kamu mampu berbicara, dan kedua tangan yang dengannya kamu mampu memakai untuk aktifitas mu, dan kedua kaki yang dengannya kamu bisa berjalan, dan akal yang dengannya kamu mengetahui yang Baik dari yang Buruk, dan Dia Memberi Nikmat atasmu berupa kesehatan yang sehat, serta meletakkan rasa sayang di hati kedua orangtuamu sehingga mereka mendidikmu dengan pendidikan yang baik. Maka wajib atasmu untuk mengagungkan serta mencintai Tuhanmu, dan engkau mensyukuri atas segala nikmat-nikmatNya : dengan kamu mematuhi segala perintah-perintahNya, dan menjauhi segala LaranganNya, dan Juga kamu mengagungkan seluruh Para Malaikat-malaikatNya, Rasul-rasulNya, Nabi-NabiNya dan Seluruh orang-orang sholeh dari semua hamba-hambaNya, dan kamu cintai mereka karna sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi mencintai mereka Apabila kamu telah mencintai Tuhanmu, dan mematuhi segala perintah-perintahNya serta menjauhi semua larangan-laranganNya, Dia akan menambah nikmat-nikmatNya kepadamu, dan menjadikanmu orang yang dicintai diantara manusia, serta menjaga mu dari segala gangguan, dan memberi mu segala apa-apa yang kamu mau: dari pada Rezeki atau yang Lainnya.
Muhammad seorang anak yang jujur, ia takut kepada Allah, dan ia mematuhi segala perintahNya. Pada suatu hari berkata kakak perempuannya yaitu su'aadah: "Wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita telah keluar dari rumah, maka marilah kita buka lemari makanan untuk kita makan apa-apa yang ada didalamnya dari pada makanan yang lezat, karna ayah tidak akan melihat kita" Maka Muhammad menjawab : "Benar sekali wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita tidak melihat kita, akan tetapi apakah engkau mengetahuinya bahwa : sesungguhnya Allah lah yang melihat kita"
Wajib atas seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik dari kecilnya, agar kehidupannya dicintai ketika dewasa: Tuhannya Akan Ridho padanya, dan Keluarganya akan Senantiasa Mencintainya, Dan Seluruh Manusia... Wajib juga atas seorang anak yang beradab, Menjauhi dari Akhlak yang tercela, Agar Tidak menjadi orang yang dibenci: Tuhannya Tidak Ridho Padanya,dan Keluarganya Tidak Mencintainya dan juga Seluruh Manusia.
Seorang anak yang beradab ia memuliakan kedua orang tuanya dan para Pengajarnya, dan para saudaranya yang lebih besar, dan semua orang yang lebih besar darinya, dan menyayangi saudaranya yang lebih kecil, dan semua orang yang lebih kecil darinya. Dan seorang anak yang beradab selalu jujur dalam setiap perkataannya, dan bertawadhu' (rendah hati) sesama manusia, dan bersabar atas gangguan dan tidak memutuskan hubungan dengan Anak-Anak (Tetangga), tidak pula berkelahi bersama mereka, dan tidak meninggikan suara apabila sedang berbicara atau tertaw
Seorang anak yang jelek: ia Tidak beradab kepada Kedua Orang Tuanya dan Para Ustadz²nya, ia tidak Menghormati orang yang lebih tua darinya, ia tidak Menyayangi orang yang lebih Muda darinya, ia selalu berbohong apabila berkata-kata, dan mengangkat suaranya apabila tertawa, dan ia suka Memaki, dan Berkata yang Tercela, dan Bertengkar serta Memperolok-olok orang lain, dan ia menyombongkan diri, dan ia tidmak malu kalau berbuat yang tercela, dan ia tidak suka mendengar nasihat
Ahmad seorang anak kecil, akan tetapi ia beradab, oleh karna itu ayahnya mencintainya, dan ia juga suka bertanya dari segala sesuatu yang ia tidak mengerti. Pada suatu hari ia berjalan² bersama ayahnya ke kebun, maka ia melihat pohon bunga yang indah, akan tetapi pohon itu bengkok. Maka Ahmad bertanya: "Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi mengapa ia bengkok wahai ayah?" Sang Ayah menjawab: "Karna Tukang Kebun tidak memperhatikan serta tidak meluruskannya semenjak dari kecilnya, maka jadilah ia bengkok" "Lebih baik, kita meluruskannya saja sekarang", ujar Ahmadز Maka tertawa sang Ayah, dan Berkata: "Tidak Mudah yang demikian itu wahai Anakku, karena ia sudah tumbuh besar, dan ranting²nya pun Tebal. Beginilah seorang anak yang tidak beradab dari kecilnya, tidak mungkin ia beradab pada waktu ia telah besar