PPDB Al Bina Islamic School 25-26
Assalamualaikum, Ayah Bunda saya dengan ustadzah Niar dari sekolah Al Bina Islamic School Pangkalpinang. Ada yang bisa kami bantu?
2:53
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya fitriyanti, dimana umur saya sekarang adalah 25 tahun. Saya anak pertama dari 3 saudara. Alhamdulillah keinginan ayah saya yaitu antara satu anaknya harus meneruskan perjuangannya menjadi seorang guru. Akhirnya bisa terwujudkan, saya adalah seorang gadis yang berasal dari sebuah desa yang sangat jauh dari kota, tekat saya sangat kuat untuk membahagiakan kedua orang tua saya, saya berjanji akan mewujudkan keinginan orang tua saya, salah satu-nya saya harus bisa menjadi guru seperti ayah saya inginkan. Ayah saya adalah orang tua yang sangat sabar, tidak pernah sama sekali terdengar dari telinga saya bahwa ayah berkata kasar ataupun marah, dulu ketika saya awal masuk kuliah saya dan keluarga duduk di ruang tamu, dimana ayah saya berbicara untuk motivasi saya kedepannya.
Ayah : anakku ayah memberikan kepercayaan bahwa anakku akan bisa meneruskan keinginan ayah menjadi seorang guru, tapi ingat apapun yang anakku hadapi kedepannya maka harus dihadapi dengan beribu kesabaran. Menjadi guru tidak lah mudah, pertama jangan pernah sama sekali melihat gajinya, kedua jangan pernah menyerah.
Saya : ayah, apakah menjadi guru itu pekerjaan yang sangat baik nanti buat anak ayah kedepannya, nanti kalu anak ayah ini pengen menyerah bagaimana? Apakah anak ayah bisa menjadi seorang guru, sedangkan di luar sana sangat banyak sekali guru hebat, apakah anak ayah akan bisa bersaing dengan guru-guru hebat diluar sana.
Ayah : ayah yakin anak ayah bisa, anak ayah kuat, Allah lindungi di setiap langkah anak ayah, ayah akan selalu berdoa dimana pun anak ayah nanti bekerja ayah yakin anak ayah bisa bersaing dengan siapapun, buktika meskipun kita berasal dari desa kita bisa bersaing dengan anak kota. Ayah percaya nak bahwa anakku bisa menjadi seorang guru hebat yang memiliki hati seluas Samudra.
Saya : diam dan menunduk sambil berdoa ya Allah harapan ayah saya sangatlah besar ingin melihat Anaknya menjadi guru, maka akan saya buktikan keinginan ayah saya.
Dari percakpan anak dan orang tua tersebut membuat hati ini semakin semangat untuk mengejar semua impiannya. Dari desa merantau ke kota demi menuntut ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya, pada saat itu saya kuliah di salah satu unversitas yang ada di daerah petaling, yaitu kampus IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik. Saya kuliah mengambil jurusan guru yaitu guru PAI (Pendidikan Agama Islam), Alhamdulillah di masa kuliah kami banyak belajar tentang hubungan guru dan murid atupun disebut cara pendekatan antara guru kepada muridnya. Pada pembelajaran tersebut saya sangat mendalami peran tersebut, saya perhatikan secara jelas dan benar-benar teliti supaya saya mendapatkan ilmu yang di ajarkan dosen saya, ilmu ini sangat mahal dan berharga menurut saya. Guru adalah orang yang bisa dicontohi oleh penerus bangsa, maka apapun yang dilakukan guru di sekolah akan menjadi panutan bagi muridnya.
Setelah lulus kuliah dan alhamdulillah mendapatkan pekerjaan sesuai harapan ayah saya, yaitu menjadi guru. Ketika awal mula perjalanan karir saya yaitu masuk ke sekolah Al Bina, dari awal masuk hampir satu bulan mengikuti tahap demi tahap pembelajaran di al bina, awal saya diberikan kepercayaan menjadi guru di Al Bina membuat hati ini sungguh tidak percaya, karena menurut saya sekolah Al Bina merupakan sekolah impian semua orang, setelah bergabung dengan Al Bina alhamdulillah memiliki lingkungan yang sangat positif, dimana semua ustadz/zah nya luar biasa dalam kekeluargaannya. Saya merasa di tempat ini saya bisa mewujudkan impian saya dan keluarga saya.
Alhamdulillah saya sudah hampir 3 tahun bekerja di Al Bina, saya diberikan kepercayaan menjadi wali kelas, awalnya saya kira menjadi wali kelas itu sangatlah mudah, ternyata ada kesan tersendiri di setiap momen kelas yang kita dapatkan. Tahun ini saya diberikan kepercayaa menjadi wali kelas 4, di mana kelas ini dua tahun yang lalu juga pernah saya pegang untuk menjadi wali kelasnya, jadi tahun ini termasuk tahun kedua saya Bersama anak-anak soleh/ah kelas 4 ini. Anak yang luar biasa aktif dan periang penuh semangat dalam kekompakan, tidak aka ada yang boleh untuk menyakiti anak-anak hebat saya, mereka adalah anak yang Allah titipkan buat saya, meskipun kelas 4 mungkin kelas yang palin banyak sekali bikin ulah nya, selama satu semester ini mungkin kelas kita yang paling banyak mendapatkan poin negatif bukan positif, mungkin karena anak-anak kelas 4 ini peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi. Satu persatu kelas kita banyak kejadian yang mungkin orang lain pengen menyerah berada di posisi itu, di mana anak-anaknya yang mulai mengenal rasa cinta, memiliki tingkat emosi yang berbeda-beda. Sampai pada saat itu juga berhubungan dengan BK.
Pada saat itu ujian mulai semakin mendatangi, di mana uang kas saat itu hilang, anak-anak aktif dalam baik itu bermainnya, sempat pada saat itu pengen nangis tapi saya sadar ayah saya dari awal sudah pernah bilang jika ingin menjadi seorang guru, maka tanamkan kesabaran seluas Samudra, yang kita didik bukan satu anak malahan puluhan bahkan ratusan, maka kita tidak akan bisa menyamakan semua sifat anak. Setiap anak memiliki kendala dan masalah juga, jadi kita sebagai guru jika ada anak yang super aktif bukan bearti dia tidak mau belajar tetapi kita juga harus tahu apakah anak tersebut memiliki masalah dalam keluarga. Anak-anak ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada anak yang super aktif, ketika jam pembelajaran hobinya bermain, ada yang patuh sering nulis, mudah memahami, ada juga yang tidak ingin tahu. Sebagai guru kita harus tahu semua arakter anak-anak didiknya,
Ketika banyak guru yang mengeluh dengan sifat anak didiknya maka saya berbeda, saya melihat anak ini istimewah, ketika mereka membuat olah di dalam kelas saya dekatin, saya ajak berbicara berdua, sambil bercerita tentang perjuangan seorang ibu dan ayah. Mereka anak hebat, mereka butuh perhatian dan ingin di perhatikan, meskipun sempat di dalam hati berpikir kenapa anak-anak saya sering bikin masalah. Pada saat itu datanglah anak soleh dan soleha menemui saya.
Bilqis : Ustadzah kenapa dalam beberapa hari ini ustadzah selalu diam, apakah ustadzah sakit atau ada masalah?
Dego : ustadzah apakah marah dengan sifat kita yang terkadang susah untuk di atur?
Saya : hanya terdiam tanpa suara
Anin : ustadzah kita bikin salah, kita sudah membuat ustadzah kecewa dengan sifat yang dilakukan beberapa hari ini, maaf jika banyak ustadz/ah yang mengeluh dengan sifat kita.
Adzkia : ya ustadzah, kita sayang ustadzah, kita sangat beruntung memiliki wali kelas yang begitu sabar menghadapi sifat kita.
Dari percakapan tersebut hati saya tersentuh dengan semua ucapan mereka, mereka sudah berani untuk mengukap-kan kesalahan mereka, mereka sudah berani untuk meminta maaf atas perbuatan mereka, terimakasih anak soleh/ah sudah mempercayai ustadzah, meskipun terlalu banyak masalah yang di hadapi di kelas 4 tapi ketahuilah mereka aak baik, karena mereka mengajarkan apa itu arti kesabaran? Marah tidak harus memukul, marah tidak harus mengeluarkan kata-kata kotor, tapi marah denga banyak untuk beristighfar, memiliki kesabaran yang luar bisa merupakan pondasi terkuat menjadi guru. Pada saat selesai kejadian tersebut alhamdulilillah semua kompak kembali.
Kasih sayang guru terhadap anak didiknya tidak akan habis, maka begitu juga kasih sayang peserta didik terhadap gurunya tidak akan menjadi palsu. Ketika kita sudah berani menjadi guru maka yang kita hadapi bukan hanya peserta didik, akan tetapi juga semua warga sekolah dan orang tua peserta didik. Alhamdulillah lebih banyak pendapat positif dari orang tua murid di bandingkan hal negatifnya. Pada saat pembagian raport kebanyakan wali murid masih pengen saya menjadi walasanya sampai kelas 6 SD , perkataan apa yang di ucapakan anak-anak kepada orang tuanya sehingga wali murid berbicara seperti itu, intinya berikan kasih sayang seluas Samudra maka anak-anak akan merasa mereka di peduliin, di perhatika dan di sayang oleh wali kelasnya.
Terimakasih anak hebat, terimakasih anak baik kalian telah mengajarkan arti kesabaran yang luar biasa, kalian hadir sebagai pelengkap hidup ini. Ustadzah bangga dengan semua perjuangan kalian, terimakasih ayah kesabaranmu telah ku turuni setelah aku menjadi seorang guru. Jangan pernah putus asa selagi masih ada kata selamat pagi ustadzah, ustadzah cantic murah senyum meskipun sedikit galak wkwkkwkw… sykron