Ustadzah Niar

PPDB Al Bina Islamic School 25-26

Ustadzah Niar

Assalamualaikum, Ayah Bunda saya dengan ustadzah Niar dari sekolah Al Bina Islamic School Pangkalpinang. Ada yang bisa kami bantu?

2:53

messenger_opener

GURUKU, INSPIRASI MASA DEPANKU

kenalkan namaku siti Rohmah, saya adalah seorang guru disekolah yang berada didaerah yang udah banyak dikenal semua orang, karena sekolah ini udah masuk arah perkotaan pangkal pinang yang Bernama SIT AL-BINA .disini saya ingin bercerita tentang pengalaman dan Sejarah masa saya selama menuntut ilmu hingga saya mencapai cita-cita sekarang ini. Dalam ceritaku ini saya ingin menceritakan sosok pahlawan yang berjasa selama ini buatku dan jasanya tidak akan pernah ku lupaan sampai kapan pun. Dalam ceritaku ini yang menjadi peran utanya yakni sosok guru yang menjadi motivator dan sangat menginspirasi dalam hiduku yakni ibu asiyah. Beliau adalah guruku sejak saya masih dibangku SD.
Sosok guru merupakan seseorang yang sangat penting dalam peroses pembelajaran untuk mencerdaskan anak bangsa, oleh karenanya sosok guru selalu menjadi panutan bagi para muridnya, seorang guru yang hebat pastilah melahirkan murid murid yang hebat pula, dan seorang perempuan adalah mahluk yang mulia, perempuan adalah jelmaan dari sosol malaikat, disini saya ingin menceritaan sosok guru inspirasiku sejak saya duduk di bangku SD yakni ibu asiyah. beliau adalah sosok guru yang hebat,tegas, disiplin dan sangat peduli . beliau juga adalah salah satu guru yang bisa membuatku mengerti pembelajaran dengan cepat, setiap dia menjelaskan Pelajaran dengan caranya dan tidak monoton itulah menjadi saya terkesan dengan kehebatan dia mengajar sehingga bisa membuat saya nyaman belajar. Ibu asiyah ini selain pintar juga hebat dalam mengembangkan potensi dari muridnya.
Pelajaran yang paling saya sukai saat beliau ngajar adalah pelelajaran matematika. Kenapa harus matematika?, karena aku dulu sejak SD kalau Pelajaran matematika selalu besar nilainya. Yah pasti kalau nilai besar otomatis saya paham Pelajaran dan pasti saya akan tetap menyukai Pelajaran itu. Ibu asiyah ini orangnya tidak mau gagal saat dia mengajarinya, kalau ada muridnya yang susah memahami maka cara dia ulang-ulang terus Pelajaran tersebut hingga semua muridnya paham, terkadang bagi saya yang udah cepat paham sempat kesel dengan teman yang susah memahami, bukan sombong cuman ngabisin waktu Cuma untuk mengajari beberapa murid yang susah memahami pelajarannya. Tapi saya pernah dimarahin ibu asiyah ini pada saat dia sedang menjelaskan Pelajaran tentang menghitung jam. dan saya ini asyik malah asik marahin teman sebangku saya, sampai-sampai saya dilempar dia dengan penghaus dan hampir saja saya tida kena. Sampai dia berucap “kamu ini udah pintar ya menghitung jamnya, saat ibu tengah menjelaskan pelajaran kamu tidak melihat kepapan tulis dan malah ngemarahin teman mu”. Aku diam dan merasa takut dimarahin. Lalu saya menjawab “ bukan begitu bu, saya belum ngerti Cuma saya kesel sama dia karna dia nanya-nanya terus dan saat saya suruh liat ibu jelas, malah dia nangis, ya kesal lah saya bu”.
Lalu ibu itu ketawak dan menyuruh saya mengambil penghapus yang dia lempar ke saya, tapi alangkah egoisnya saya tidak mau mengambil penghaus itu dan malahan saya suruh teman yang ambil. Hehehe alangkah ngak sopannya diriku. Masih becerita dengan ibu asiyah, dengan logat dan gayanya bicara yang cempreng dan bunyi sepatu hil yang sangat nyaring itu membuat saya hafal bahwa dia bakalan masuk keruangan kelas, dengan wajah datar dan tanpa senyum itu yang buat saya ada rasa ketautan dengan sosok ibu ini, tapI walaupun begitu, ibu ini sangat baik , karena dia walaupun sering marah-marah tapi dia tetap sabar dan baik banget sama kami. Pernah juga saya dan teman-teman dimarahin juga sama beliau, yang mana kami ada tugas kelompok dan kelompok itu ditentuin sama kami sendiri. Nah saat itu tugas dari Pelajaran IPA membuat jenis-jenis bunga. Lalu kami sekelompok dengan teman yang seprekuensi lalu ada satu taman saya yang mau sekelompok dengan kami terus kami ngak mau dan akhinya dia ngadu sama ibu sambil nangis-nangis, nah sampai lah ibu lalu kami dimarahin dan dinasehatin lah sama ibu. Sampai dia berucap “ kalian ini pilih-pilih teman ya dalam belajar,” kami terdiam dia tiba-tiba marah. Dan teman yang satu tadi tetap nangis dan curangnya dia mau sekelompok dengan saya, yah kesel banget saat itu dan lalu ibu suruh gabung dengan kelompok kami. Tapi dengan perasaan terpaksa dan pasrah karena tidak mau ibu tadi marah yaudah kami ikutin lah mau ibu itu.
Sampai saatnya kami dinasehatin ibu dengan nada yang sangat lembut “kalian tidak boleh kalo sedan gada tugas dari ibu kalian pilih teman seprekuensi kalian, kasian dengan teman kalian yang ngak ada temannya”. Kami cuman ngangguk-ngangkuk kepala pasrah Ibu asiyah ini termasuk guru yang senior disekolahku, dia sudah lama mengajar, sebelum saya masuk SD sampai beberapa tahun saya tamat dia tetap ngajar disekolah itu, tapi saat saya kuliah dia pindah bekerja yakni disekolahbarunya, dan saat penelitian saya ketemu lagi dengan sosok ibu asiyah guru yang menginspirasiku, saat saya penelitian itu semuanya dibantu oleh beliau, hingga akhir tugas penelitianku semuanya dibantu oleh beliau, nah itu kan sosok ibu ini tidak akan bisa terlupakan olehku.
Sampai sekarang sosok ibu asiyah ini menjadi inspirasiku dalam mengajari murid-muridku. Walaupun aku lebih termotivasi dengan logat dan ketegasannya dalam mengajar. Sehingga sekarang saya saat mengajar sering marah-marah juga kalau ada anak yang susah diatur dan ngelawan saat dinasehatin. Tapi dibalik saya marah itu bukan saya benci tapi saya itu mau tegas seperti yang diajarkan oleh ibu asiyah ini, tapi untuk menasehatin anak-anak sekarang mungkin sangatlah berbeda dengan cara guru-guru yang dulu. Anak sekarang kalau diberi ketegasan malahan dia ngira gurunya garang dan ngak peduliin mereka dan bahkan guru sekarang ini memang harus selalu sabar dan selalu menahan emosional saat mengajar karena anak sekarang banyak pantang dan mudah menilai sisi negatif guru daripada menilai sisi positif gurunya. Tapi yang harus saya lakukan sekarang ini harus melihat dari sifat kesabar ibu asiyah maka saya juga harus bersabar dengan sifat-sifat setiap murid saya. sesuai dengan pepatah ini” Lalukan hal yang positif saat ini mungkin akan membawa pengaruh baik juga di masa depan kita. Sebaliknya, jika melakukan hal negatif itu akan terus terbawa di masa depan kita. Semua yang kita Pelajari saat ini akan menjadi pengalaman di masa depan kita.
Mungkin inilah sedikit cerita saya terhadap sosok guru yang menjadi inspirasi saya atau panutan saya ketika SD hingga sekarang, Ibu asiyah yang sabar dan tegas dalam mengajar murid-muridnya, dan alhamdulillah saya pun dengan guru saya masih berkomunikasi baik. Dan bahkan masih sering bertemu dan selalu minta nasehat-nasehat untuk masa depan saya. Mungkin cerita ini sederhana, tetapi apa yang saya ceritakan di atas semoga dapat membuat orang yang membaca ini dapat mengambil sedikit pelajaran. Pelajaran yang mungkin dapat diterapkan di kehidupannya. Terimakasih… Salamsahabat pena

Footer logo

Lokasi : JlKampung Melayu, Tuatunu Indah, Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Kep. Bangka Belitung 33123